Honorer K2 Bodong Diadukan Honorer K2 Bodong

jpnn.com - JAKARTA--Badan Kepegawaian Negara (BKN) mencium adanya modus pemalsuan data tenaga honorer secara berkelompok. Ini terlihat dari banyaknya pengaduan dari honorer sendiri, lantaran dirinya tak lulus sedang temannya lulus. Padahal, yang lulus itu mulainya kerja sebagai honorer di atas 2005.
"Ini kan aneh, mereka mengaku sama-sama masuk kerja dengan tahun SK yang sama. Namun setelah pengumuman, yang lainnya lulus dan lainnya tidak. Dari sini terungkap kalau ada pemalsuan SK," jelas Karo Humas dan Protokol BKN Tumpak Hutabarat kepada media ini, Senin (28/4).
Pemalsuan SK honorer ini, menurut Karo Humas dan Protokol BKN Tumpak Hubarat, dilakukan berkelompok. Dia memberi contoh. Sekelompok honorer guru bodong terdiri dari 15 orang, tapi yang lulus hanya lima orang, maka yang lainnya protes.
"Mereka akan protes kenapa sama-sama tahun SK-nya tapi yang lainnya lolos dan lainnya tidak. Keberadaan honorer bodong ini terpantau saat pengumuman Maret lalu. Banyak honorer protes rekan-rekannya lulus. Jadi yang membuka ada pemalsuan data honorer sendiri. Honorer ini juga mendesak BKN untuk menganulir rekan-rekannya itu," ujarnya.
Sampai saat ini BKN belum menganulir satupun honorer K2. Yang dilakukan baru sebatas pada memblokir nama-nama honorer K2 terindikasi bodong alias siluman.
"Kami masih menunggu klarifikasi dari masing-masing pejabat pembina kepegawaian (PPK). Kalau sudah ada baru diproses lanjut," tandas Tumpak. (esy/jpnn)
JAKARTA--Badan Kepegawaian Negara (BKN) mencium adanya modus pemalsuan data tenaga honorer secara berkelompok. Ini terlihat dari banyaknya pengaduan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Seleksi PPPK Tahap 2 Berlangsung hingga 30 Mei 2025, BKN Beri Info Skor CAT
- Lewat Operasi Gurita, Bea Cukai Tegal Gagalkan Peredaran 1,3 Juta Batang Rokok Ilegal
- Human Initiative Gelar Flash Sale Kurban untuk Bantu Masyarakat Pelosok Negeri
- Calon Haji Asal Tulungagung Meninggal Dunia Sebelum Berangkat ke Tanah Suci
- Asido Hutabarat: Kurator Wajib Mengamankan Aset Pailit
- Belum Puas, Prabowo Ingin Biaya Haji RI Lebih Murah Lagi