Honorer K2 Tenaga Teknis Berijazah SD-SMP tak Siap Tes PPPK

Honorer K2 Tenaga Teknis Berijazah SD-SMP tak Siap Tes PPPK
Massa honorer K2 menyaksikan raker Komisi II DPR dengan MenPAN RB Tjahjo Kumolo di Senayan, Senin (20/1). Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Penyelesaian masalah honorer K2 lewat jalur PPPK (pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja) dibatasi hanya sampai 2023.

Ini sesuai amanat PP Manajemen PPPK di mana disebutkan masa transisi berlaku lima tahun terhitung sejak aturan ini diberlakukan (November 2018). Itu berarti 2023 masalah honorer K2 sudah harus selesai.

Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Bima Haria Wibisana dalam berbagai kesempatan juga mengungkapkan, proses penyelesaian honorer K2 lewat jalur PPPK hanya sampai 2023.

Artinya formasi khusus yang diberikan untuk honorer K2 sampai tahun itu saja. Setelah itu seleksi PPPK akan berjalan sesuai aturan sebenarnya di mana tidak ada lagi perlakuan khusus.

Joko Laksono, honorer K2 tenaga teknis dari Bekasi meminta, pemerintah sebaiknya jangan membatasi sampai 2023. Ini agar honorer K2 diberikan kesempatan untuk menyiapkan diri.

"Kalau kami yang tua-tua ini mau dijadikan PPPK, tolong berikan waktu lebih panjang agar kami bisa belajar," ujar Joko kepada JPNN.com, Jumat (31/1).

Dia menyebutkan, banyak tenaga teknis yang pendidikannya SD, SMP, dan SMA. Joko juga lulusan SMA dan bekerja di Pemkot Bekasi.

Dia waswas tidak bisa ikut tes PPPK kalau hanya lulusan SMA. Demikian juga teman-temannya yang lulusan SD dan SMP.

Para tenaga honorer K2 tenaga teknis banyak yang berijazah SD, SMP, SMA, merasa tidak siap jika harus ikut tes PPPK.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News