Honorer K2 Tenaga Teknis Merasa Ditinggalkan, Sakitnya tuh di Sini

Honorer K2 Tenaga Teknis Merasa Ditinggalkan, Sakitnya tuh di Sini
Massa honorer K2 saat aksi unjuk rasa. Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Pengurus Pusat Perkumpulan Honorer K2 Indonesia (PHK2I) Yunian Karianto menilai, sudah terjadi pergeseran visi misi perjuangan forum, yang awalnya memperjuangkan status PNS, kini menerima PPPK (pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja).

Hal ini sangat menyakiti honorer K2 yang dari tenaga teknis lainnya. Sebab, sejak rekrutmen CPNS 2018 dan PPPK yang diutamakan adalah guru, tenaga kesehatan, dan penyuluh.

"Saya sih kecewa melihat pejuang-pejuang honorer K2 yang jalan sendiri-sendiri. Dan, sepertinya lelah berjuang sehingga mau saja ikut tes PPPK. Padahal ada banyak anggotanya yang tidak bisa ikut tes karena formasinya enggak atau daerahnya enggak buka," tutur Yunian kepada JPNN, Selasa (26/2).

Dia menegaskan, marwah perjuangan forum tujuannya adalah PNS. Mestinya para pejuang honorer K2 konsisten, komitmen dengan sikap pernyataan resmi forum yang sudah disampaikan kepada anggota pada saat rapat kerja nasional (rakernas) PHK2I.

BACA JUGA: Korwil Honorer K2: Kok jadi Begini Indonesia Tercinta?

"Dalam rakernas kan sudah jelas keputusan menolak PPPK, sambil menunggu kebijakan yang berkeadilan. Kecuali bagi yang batas usia kritis karena forum tidak bisa memberikan jaminan apa-apa," tuturnya.

Honorer K2 Tenaga Teknis Merasa Ditinggalkan, Sakitnya tuh di Sini

Dia melanjutkan, berjuang itu harus sabar, konsisten dan komitmen sampai tujuan yang dicita-citakan tercapai. Tujuan kita ke Pulau Bali tapi jadinya ke Pulau Bidadari.

Honorer K2 tenaga teknis lainnya merasa ditinggalkan karena tidak bisa ikut tes PPPK alias pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News