Hubungan Mendalam Maradona-Castro, Hingga Tanggal dan Bulan Meninggalnya Pun Sama

Hubungan Mendalam Maradona-Castro, Hingga Tanggal dan Bulan Meninggalnya Pun Sama
Legenda sepak bola Argentina Diego Armando Maradona berbicara dengan mendiang Presiden Kuba Fidel Castro di Havana 27 Oktober 2005. ANTARS/AFP/Ismael Francisco Gonzalez

"Semua yang dilakukan Fidel, semua yang Chavez lakukan untuk saya adalah yang terhebat (yang bisa dilakukan)," ujar Maradona dalam acara televisi mingguan Chavez pada 2007.

"Saya benci semua yang berasal dari Amerika Serikat. Saya membencinya dengan segenap kekuatan saya."

Maradona, putra seorang pekerja pabrik yang dibesarkan di sebuah kota kumuh di pinggiran Buenos Aires.

Maradona pertama kali bertemu Castro pada 1987.

Tepatnya satu tahun setelah mengantarkan Argentina menjuarai piala dunia dan empat tahun sebelum jatuhnya Uni Soviet, yang mengantarkan era baru kesulitan ekonomi di Kuba yang komunis.

Persahabatan yang tidak biasa antara pesepak bola yang kerap aneh ini dan sang revolusioner yang gemar membaca itu, diperdalam awal abad ini.

Tepatnya saat Maradona menghabiskan empat tahun di Havana demi menghilangkan kecanduan narkotika.

"Bermula dari awal yang begitu sederhana ini, Castro adalah idolanya," kata Alfredo Tedeschi.

Maradona dan Castro ternyata punya hubungan yang mendalam, hingga tanggal dan bulan meninggalnya pun sama. Luar biasa.

Sumber ANTARA

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News