Hujan Meteor Perseids Manjakan Astronom

Hujan Meteor Perseids Manjakan Astronom
ilustrasi
Hujan meteor ini berasal dari serpihan komet Swift-Tuttle. Komet ini ditemukan ahli astronomi Lewis Swift dan Horace Tuttle pada tahun 1862. Inti komet berdiameter sekitar 9,7 kilometer.

Hujan meteor Perseid tergolong besar di mana pada saat puncaknya, ada sekitar 90 meteor per jam yang dihasilkan. Fenomena ini bisa disaksikan dengan menggunakan mata telanjang. Penggunaan teleskop tidak akan memuaskan sebab medan pandangnya sempit.(esy/jpnn)

TOKYO - Setelah hujan meteor Delta Aquarids di awal Ramadan tahun ini, giliran Perseids yang akan menampilkan pertunjukan di langit malam. Pertunjukan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News