Hujan Meteor Perseids Manjakan Astronom
Jumat, 10 Agustus 2012 – 13:19 WIB
Hujan meteor ini berasal dari serpihan komet Swift-Tuttle. Komet ini ditemukan ahli astronomi Lewis Swift dan Horace Tuttle pada tahun 1862. Inti komet berdiameter sekitar 9,7 kilometer.
Baca Juga:
Hujan meteor Perseid tergolong besar di mana pada saat puncaknya, ada sekitar 90 meteor per jam yang dihasilkan. Fenomena ini bisa disaksikan dengan menggunakan mata telanjang. Penggunaan teleskop tidak akan memuaskan sebab medan pandangnya sempit.(esy/jpnn)
TOKYO - Setelah hujan meteor Delta Aquarids di awal Ramadan tahun ini, giliran Perseids yang akan menampilkan pertunjukan di langit malam. Pertunjukan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Indonesia Technology Investment Summit 2024 Bakal Kupas Peran AI
- Menkominfo Sebut RUU Penyiaran Jangan jadi Alat Pembungkaman Pers
- Falcon SC Resmi jadi Lokal Partner Kore AI, Pasarkan Asisten Virtual AI di Indonesia
- Bos Smartfren Ngebet Ingin Merger dengan XL Axiata: Jangan Lama-Lama
- WhatsApp Menguji Coba Fitur Autoplay Animation
- Siap-Siap, Gim Honor of Kings Dirilis Secara Global Pada Senin Depan