Hukum Memberi Ruang Monster Paedofil Hidup

Hukum Memberi Ruang Monster Paedofil Hidup
Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Asrorun Ni'am Sholeh. Getty Images

Upaya KPAI seperti apa?

Kita langsung kerahkan sumber daya untuk memastikan apakah ada korban lain atau tidak. Ini segera dilakukan jika ada korban lain langsung dilakukan pemulihan aspek medis dan psikisnya. Ini point pentingnya. Jangan sampai aspek di luar kepentingan anak menjadi lebuh dominan, sehingga mengorbankan kepentingan anak itu sendiri. Misalnya karena malu, menutupi aib dan sebagainya, anak dikorbankan.

Seberapa penting peran orang tua untuk berani melaporkan ketika anaknya mengalami peristiwa ini?

Kasus JIS mulanya tidak terlaporkan. Kemudian, kita juga perlu memberikan apresiasi kepada ibu korban karena berani melaporkan. Karena keberaniannya itu kemudian bisa membongkar kasus ini.

Kepentingannya untuk menyelamatkan korban sehingga bisa membuka kotak pandora akan ada korban lain. Nah, dengan dilaporkan ke kepolisian, pelaku juga tertangkap.

Bisa kita bayangkan, ketika tidak ada keberanian ibu korban melaporkan. Sekarang kita bisa lakukan penegakan hukum dan melakukan terapi terhadap anak hingga tuntas.

Ada anak lain yang menjadi korban tapi tidak terdeteksi sehingga trauma sepanjang hayat. Kemudian ada pelaku masih tetap aman dan akan mengancam anak-anak lain. Jika tidak dilaporkan, pelaku aman dan nyaman dan akan melakukan kekerasan lagi kepada anak.

Karena keberanian melaporkan, kasus ini terbongkar. Ini efek positif pemberitaan juga. Sungguh pun kemudian ada elemen masyarakat khususnya JIS dan beberapa orang tua merasa tidak nyaman. Tapi, semua itu ditempuh untuk memberi perlindungan kepada anak yang lebih.

Kasus sodomi di Taman Kanak-kanak Jakarta International School (JIS) hanyalah puncak gunung es dari tindakan monster yang bernama paedofil. Orang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News