HUT DKI Jakarta, SG Pecahkan Rekor

Libatkan 10 Ribu Pemakai Lok Can

HUT DKI Jakarta, SG Pecahkan Rekor
Semen Gresik hari ini, Selasa (14/6) menggelar jumpa pers Kirab Budaya dengan tema "Cinte Betawi 2". Acara yang memasuki tahun kedua ini rencananya akan melibatkan 10.000 pemakai Lok Can (ikat pinggang kain Betawi) dan sejumlah pengisi acara budaya dan kuliner Betawi. Acara kirab ini akan digelar pada Minggu 19 Juni mendatang. Foto : Arundono/JPNN
JAKARTA--Dalam rangka merayakan hari ulang tahun (HUT) kota DKI Jakarta ke-484 dan mendukung program pemerintah 100 Persen Cinta Indonesia, PT Semen Gresik (Persero) Tbk akan menggelar Kibar Budaya dengan mengusung tema Cinte Betawi 2. Kepala Divisi Pengembangan Pemasaran Semen Gresik, Bambang Djoko menerangkan, acara Cinta Betawi 2 yang dikemas melalui parade dan aksi pentas budaya kolosal ini akan dilaksanakan pada 19 Juni 2011 mendatang.

"Acara ini mengingatkan kembali bahwa Semen Gresik adalah bagian dari masyarakat Jakarta. Mengingat, bangunan monumental di Jakarta yang menggunakan semen gresik cukup banyak. Antara lain, Monas, Gelora Bung Karno, Jembatan Semanggi, Masjid Istiqlal serta Gedung MPR/DPR," ungkap Bambang di dalam konferensi pers Cinte Betawi 2 di GOR Soemantri Brojonegero, Kuningan, Jakarta, Selasa (14/6).

Menariknya, di dalam acara ini akan digelar jalan sehat yang diikuti oleh  10 ribu peserta dengan start dan finis di Monas dan dimulai pukul 06.00 WIB. Bambang menjelaskan, peserta jalan sehat dari start hingga finish akan disuguhi dengan atraksi budaya betawi di 6 titik sepanjang rute jalan sehat. Di antaranya, qasidah betawi, rebana Hadroh, tanjidor, pencak silat betawi, ondel-indel dan rebana biang. "Untuk 10 peserta jalan sehat itu sendiri, akan mengenakan Lok Can khas betawi yang bermotif batik betawi. Ini sekaligus untuk pemecahan rekor MURI jalan sehat  dengan pemakaian Lok Can terbanyak," jelasnya.

Diketahui, Lok Can adalah ikat pinggang kain yang dipakai oleh masyarakat betawi pada saat mengenakan busana betawi. Lok can motif batik betawi tersebut menggambarkan dan memiliki arti keseimbangan atau keserasian hidup, kesiagaan seorang laki-laki dan sebagai simbol kegagahan dan kewibawaan. "Jadi bisa diartikan bahwa motif yang berbentuk bunga matahari itu melambangkan kehidupan dan kekuatan dalam menjalani aktifitas kebidupan sehari-hari," ujar Bambang.

JAKARTA--Dalam rangka merayakan hari ulang tahun (HUT) kota DKI Jakarta ke-484 dan mendukung program pemerintah 100 Persen Cinta Indonesia, PT Semen

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News