IAI Siap Perangi Obat Palsu

IAI Siap Perangi Obat Palsu
IAI Siap Perangi Obat Palsu
Dijelaskannya, para apoteker memastikan obat-obat yang disediakan di apotek asli yang dibeli dari distributor resmi. Apoteker juga tidak ragu melaporkan kecurigaan adanya obat palsu yang diterima. "Semua apoteker harus membeli obat langsung pada distributor resmi," ujarnya.

Distributor resmi hanya menyediakan satu atau dua jenis obat. Berbeda dengan salesman freelance atau medical representatif yang menawarkan obat berbagai jenis dengan harga lebih murah. "Ini yang bisa menjadi salah satu pintu masuk obat palsu ke apotek. Apalagi masyarakat awam sangat sulit  membedakan obat asli dengan yang palsu. Itu sebabnya apoteker menjadi ujung tombak mencegah peredarannya,” tegasnya.

Sementara itu, penelitian Victory Project tersebut dilatarbelakangi oleh perhatian dan kekhawatiran atas banyaknya obat palsu yang mengandung bahan-bahan yang dapat membahayakan kesehatan karena tidak dibuat sesuai standar. "Hasil riset itu sebagai bentuk peringatan kepada masyarakat dan berbagai pihak untuk segera mengambil langkah aktif memerangi peredaran obat palsu," ujar Peneliti dari Departemen Farmakologi FKUI Dr Melva Louisa SSi, MBiomed.

Victory Project mengambil sample sebanyak 518 jumlah tablet dari 157 outlet. Hasilnya tingkat pemalsuan obat jenis ini mencapai 45 persen dan penetrasinya ternyata juga menembus apotek. (esy/jpnn)

JAKARTA - Peredaran obat-obatan palsu kian memprihatinkan. Tidak hanya menimbulkan risiko terhadap kesehatan, tapi juga merugikan masyarakat. Hasil


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News