Ibas 'Diserang' Gegara Kritik Pemerintah, Mungkin ini Penyebabnya

Ibas 'Diserang' Gegara Kritik Pemerintah, Mungkin ini Penyebabnya
Ilustrasi: Pengamat politik Ujang Komarudin. Foto : Ricardo/jpnn.com

"Nah, saat ada kritikan dari partai oposisi seperti Demokrat, maka itu akan diserang balik. Kenapa? Kritikan dari oposisi akan membawa dampak negatif bagi partai koalisi. Di lain pihak, menguntungkan bagi Partai Demokrat,” katanya.

Ujang lebih lanjut mengatakan, dalam hal ini Ibas tidak semata-mata menyampaikan kritik.

Namun juga menyampaikan solusi yang mungkin dapat diambil pemerintah.

“Kritik yang disampaikan Ibas sangat sederhana dan sangat wajar. Namun, tidak diterima oleh partai koalisi karena ya itu tadi, akan memiliki dampak elektoral. Partai oposisi dan koalisi itu bagai bejana berbeda. Kalau yang satu elektabilitasnya naik, maka yang lain akan turun,” katanya.

Ditanya terkait pendapat masyarakat melihat kondisi yang ada saat ini, Ujang menilai cenderung objektif.

"Masyarakat sedang sulit, sedang susah. Siapa yang bela kepentingan rakyat, pasti akan didukung. Kebetulan hari ini partai-partai oposisi seperti Partai Demokrat maupun PKS bisa memperjuangkan harapan itu. Makanya, tidak aneh dalam survei-survei suara partai oposisi naik,” katanya.

Ibas sebelumnya mengatakan tidak menginginkan Indonesia menjadi negara gagal, terkait pandemi COVID-19.

“Covid-19 makin mengganas. Keluarga kita, sahabat kita dan orang-orang di lingkungan kita banyak yang terpapar, bahkan meninggal dunia. Sampai kapan bangsa kita akan terus begini? Jangan sampai negara kita disebut sebagai failed nation atau bangsa gagal akibat tidak mampu menyelamatkan rakyatnya,” ucapnya.

Ibas 'diserang' gegara kritik pemerintah terkait penanganan COVID-19, mungkin ini penyebabnya

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News