IBC Sepakati MoU dengan Citaglobal untuk Mengembangkan Teknologi Baterai

IBC Sepakati MoU dengan Citaglobal untuk Mengembangkan Teknologi Baterai
MoU PT. IBC dan Citaglobal Berhad (sebelumnya dikenal sebagai WZ Satu Bhd) yang merupakan perusahaan asal Malaysia. Foto: dok MIND ID

Pada prinsipnya terdapat tiga poin utama kolaborasi yang tertuang di dalam MoU tersebut, yaitu pengembangan, desain, dan pembangunan fasilitas manufaktur turnkey terintegrasi untuk sel baterai, modul, dan kemasan.

Kedua, pengembangan solusi terintegrasi BESS. Ketiga, transfer teknologi dan pengetahuan terkait untuk pengembangan pabrik baterai dan BESS. 

MIND ID sangat mendukung pelaksanaan MoU ini, karena sangat baik bagi kedua pihak, yang memiliki rencana strategis dan fokus untuk mempercepat tumbuhnya ekosistem kendaraan listrik berbasis baterai, serta sebagai bentuk percepatan transisi ke energi terbarukan yang rendah emisi. 

“Saya bangga, karena IBC bisa menjalin kerjasama dengan perusahaan luar negeri yang sudah memiliki reputasi baik, artinya produk baterai buatan dalam Negeri ini akan Go Internasional, sekaligus mampu menjawab apa yang ditugaskan Presiden RI, yaitu untuk mengembangkan produk Hilirisasi,” ujar Dany Amrul Ichdan selaku Komisaris Utama IBC yang juga Direktur Hubungan Kelembagaan MIND ID.

Saat ini, pasar global untuk kendaraan listrik terus tumbuh hingga 21,7% pada tingkat pertumbuhan tahunan gabungan.

Di samping itu, baterai merupakan salah satu komponen biaya utama untuk kendaraan listrik, yang memiliki porsi mencapai sekitar 35% dari total biaya pada saat ini.

Oleh karena itu, baterai menjadi komponen kunci dalam industri kendaraan listrik, terutama pada bagian kapasitas penyimpanan.

"Meningkatkan kapasitas penyimpanan baterai menjadi hal yang sangat penting untuk pengembangan energi terbarukan, baik di Malaysia maupun di Indonesia. Komisi Energi Malaysia telah berkomitmen untuk mengadopsi teknologi penyimpanan baterai hingga 500 MW. Dengan lokasi strategis Malaysia untuk potensi tenaga surya yang tinggi, Pemerintah sangat proaktif dalam memilih area yang cocok untuk adopsi tenaga surya, terutama untuk Sistem Penyimpanan Energi Baterai, "kata Ketua Eksekutif & Presiden Citaglobal dan pemegang saham utama Tan Sri Dato' Sri (Dr.) Mohamad Norza Zakaria.

Kerja sama ini diharapkan bisa saling melengkapi dan memberi nilai lebih untuk kesiapan Industri Baterai di Indonesia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News