Ibu-Ibu, Ingat ya, Uang THR Bukan untuk Euforia

Ibu-Ibu, Ingat ya, Uang THR Bukan untuk Euforia
Foto: ilustrasi. dok.Jawa Pos

jpnn.com - CEO Fahima Advisory Fauziah Arsiyanti mengatakan, kondisi keuangan di bulan puasa dan Lebaran tahun ini akan lebih sulit daripada tahun lalu.

Masyarakat dengan kelompok pendapatan yang bertumpu pada gaji untuk kebutuhan harian hanya mengandalkan Tunjangan Hari Raya (THR) agar tetap bisa menikmati kemeriahan Hari Raya Idul Fitri.

”Sekarang jangan lagi berpikir (THR) itu uang yang harus dihabiskan saat Lebaran saja. Lebih wise (bijak) menggunakannya. THR bukan untuk euforia,” ujarnya, kemarin.

Secara spesifik, Fauziah mengatakan, THR bisa dimaksimalkan untuk membeli pakaian hari raya, bahan kebutuhan pokok untuk membuat makanan, dan kebutuhan perjalanan sambil disisihkan untuk biaya tak terduga. ”Untuk semua itu, sebisanya tidak lebih dari 50 persen uang THR,” saran dia.

Untuk menyiasatinya, Fauziah menekankan pentingnya mencatat segala kebutuhan yang akan dibeli itu. Misalnya, untuk membuat makanan, kurangilah perkiraan agar tidak terjadi potensi memasak secara berlebihan.

Catatlah jumlah jenis masakannya dan pilihlah yang terpenting saja. Catat juga porsi yang mungkin bisa dihasilkan dan disesuaikan dengan kebutuhan anggota keluarga dan saudara.

”Bukan berarti menjadi pelit, ya. Yang namanya berbagi ke saudara atau malah masih mungkin mau memberi kepada yang membutuhkan, insya Allah itu akan jadi pahala. Yang terpenting, tidak berlebihan karena kita malas mencatat,” tegasnya.

Sisa THR, menurut Fauziah, sebaiknya digunakan untuk menutup sebagian utang atau utang seluruhnya jika memang memungkinkan.

CEO Fahima Advisory Fauziah Arsiyanti mengatakan, kondisi keuangan di bulan puasa dan Lebaran tahun ini akan lebih sulit daripada tahun lalu. Masyarakat

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News