Ibu-Ibu, Ketahuilah...Pengaruh Pijat Bayi Terbawa Hingga Dewasa

Ibu-Ibu, Ketahuilah...Pengaruh Pijat Bayi Terbawa Hingga Dewasa
MAKIN AKRAB: Ikma; 32; memijat putrinya, Azarine Astami; 4,5 bulan. Foto: WS Hendro/Jawa Pos

jpnn.com - SURABAYA –  Salah satu cara empererat hubungan anak dan orang tua dalah melakukan pijat pada bayi. Menurut fisioterapis Niniek Soetini, dengan memijat, akan ada interaksi intim antara anak dan orang tua.

 

’’Mungkin selama ini orang tua mempercayakan pijat anak kepada terapis. Namun, akan lebih baik kalau dipijat sendiri,’’ ujarnya.

Bayi akan merasakan kenyamanan dari sentuhan ayah atau ibunya. Bukan sekadar memijat, orang tua diharapkan bercakap-cakap dengan bayinya. ’’Walaupun belum bisa menimpali, selama dipijat silahkan diajak bicara,’’ jelasnya.

Perempuan yang mengambil gelar master fisiologi olahraga di Universitas Udayana Bali tersebut menuturkan, pengaruh pijat bayi rutin akan terbawa sampai dewasa.

Dia mencontohkan, anak akan mencari orang tuanya ketika mengalami masalah pada masa remajanya. ’’Bukan ke teman atau orang lain. Itu disebabkan anak menyimpan memori nyaman saat rutin dipijat,’’ katanya.

Dia menyarankan, orang tua yang masih ragu memijati anaknya bisa menyontoh gerakan pijat dari terapis. ’’Pada percobaan pertama, orang tua bisa mencoba untuk jangka waktu pendek. Misalnya, sekitar 15 menit,’’ ungkapnya.

Nenek lima cucu tersebut juga memberi tip agar nyaman saat memijat. Antara lain, memijat anak setelah anak kenyang, paling tidak satu jam setelah anak makan atau minum susu. Selain itu, orang tua harus memastikan anaknya dalam keadaan tenang. ’’Kalau bayi pas rewel, malah kasihan, bisa-bisa kembung,’’ jelasnya.

SURABAYA –  Salah satu cara empererat hubungan anak dan orang tua dalah melakukan pijat pada bayi. Menurut fisioterapis Niniek Soetini,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News