Ical Lebih Sreg jika Ketua Umum Golkar Terpilih Tanpa Voting

Ical Lebih Sreg jika Ketua Umum Golkar Terpilih Tanpa Voting
Ketua Dewan Pembina Golkar Aburizal Bakrie bersama orang kepercayaannya, Lalu Mara di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Senin (8/10) malam. Foto: Ricardo/JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie alias Ical mengharapkan pemilihan ketua umum parpol binaannya bisa melalui musyawarah. Alasannya, pemilihan ketua umum melalui voting akan menghabiskan energi.

"Kalau calonnya ada beberapa, kalau bermusyawarah kan baik. Tenaga bisa disimpan untuk berkompetisi dengan pihak lain," kata Ical di sela Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Golkar di Jakarta, Kamis (14/11).

Seperti diketahui, Golkar tengah menggelar rapimnas untuk persiapan musyawarah nasional (munas) yang akan dilaksanakan pada awal Desember mendatang. Agenda utama munas adalah pemilihan ketua umum.

Menurut Ical, musyawarah berarti berunding untuk bersama-sama menentukan arah perjalanan Partai Golkar ke depan. Soal munculnya sejumlah nama calon ketua umum, Ical tetap mengharapkan pimpinan munas mengarahkan kandidat yang akan bersaing untuk bermusyawarah.

Namun, Ical enggan menjawab ketika ditanya kans Airlangga Hartarto terpilih lagi sebagai ketua umum Partai Golkar. Yang jelas, kata dia, siapa pun pemenangnya harus bisa merangkul pihak yang kalah demi menjaga kekuatan Golkar.

"Kalau target saya pribadi, Golkar pada tahun 2024 pasti menang. Kedua, harus bisa mencalonkan presiden dan wakil presiden dari kader partai sendiri," kata Ical.

Rapimnas Golkar di sebuah hotel di kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan itu dihadiri sekitar 400 kader dari seluruh Indonesia. Selain Ical, tokoh-tokoh senior Golkar yang hadir adalah Akbar Tanjung dan Agung Laksono.(antara/jpnn)

Aburizal Bakrie alias Ical mengharapkan pemilihan ketua umum Partai Golkar pada munas mendatang bisa melalui musyawarah tanpa voting.


Redaktur & Reporter : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News