ICW Klaim Temukan Banyak Kasus di SKK Migas

ICW Klaim Temukan Banyak Kasus di SKK Migas
Koordinator Divisi Monitoring dan Analisa Anggaran ICW Firdaus Ilyas memberikan penjelasan pada acara diskusi bertema Gilas Mafia Migas di Warung Daun, Jln Cikini Raya, Jakarta Pusat, Sabtu (23/11). Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Koordinator Divisi Monitoring dan Analisa Anggaran Indonesia Corruption Watch (ICW), Firdaus Ilyas,  mengklaim pihaknya mendapatkan banyak temuan dugaan penyimpangan korupsi di tubuh SKK Migas. Namun sayangnya, temuan itu tak diditanggapi serius oleh kementerian yang bersangkutan.

"Tidak banyak temuan yang ditindaklanjuti oleh SKK Migas ataupun oleh ESDM, dan kenapa ini terjadi? Karena mereka tidak meyakini industri migas sebagai bagian dari keuangan negara. Sehingga kalaupun terjadi penyimpangan tinggal bilang seperti Pak Rudi kemarin kalau dia khilaf dan lupa melaporkan penyimpangan," ujar Firdaus dalam diskusi bertajuk 'Gilas Mafia Migas' di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (23/11).

Karenanya menurut dia banyak orang-orang yang tergiur kekuasaan dan berpotensi menjadi mafia migas yang berasal dari berbagai kementerian.

Firdaus juga menilai penyimpangan itu merupakan hal yang umum terjadi karena di berbagai negara karena industri migas menjadi tempat yang sangat basah untuk berpotensi terjadinya korupsi.

"Kalau terus-terusan trading-nya bermasalah, tidak ada akuntabilitasnya, tidak ada transparansi kepada publik, tetap saja kejadian korupsi akan berulang," bebernya.

Maka itu, Firdaus meminta agar SKK Migas mulai melakukan transparansi data dan informasi secara terbuka demi menghalau menjamurnya mafia migas.

"Harus terbuka sejak awal, siapa yang melakukan tender, berapa nilainya dan segala macam. Di samping melakukan pengawasan secara ketat," tutupnya. (chi/jpnn)

 

JAKARTA - Koordinator Divisi Monitoring dan Analisa Anggaran Indonesia Corruption Watch (ICW), Firdaus Ilyas,  mengklaim pihaknya mendapatkan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News