IDI Beberkan Kesalahan Fatal saat Menjalani Isolasi Mandiri, Tolong Dihindari!

IDI Beberkan Kesalahan Fatal saat Menjalani Isolasi Mandiri, Tolong Dihindari!
Ilustrasi pasien Covid-19. Foto: Ricardo/JPNN.com

Pasien boleh berolahraga, namun dalam jumlah yang normal dan tidak mengganggu kadar oksigen di dalam tubuh.

Selama isolasi mandiri, pasien Covid-19 pun tidak perlu merasa panik dan sebisa mungkin selalu berpikiran positif dengan berbagai cara misalnya dengan menghubungi kerabat secara virtual atau bisa juga sambil membaca buku.

Pada saat isolasi mandiri, pasien juga harus mampu mengenali ciri- ciri perburukan gejala.

Selain memantau kadar oksigen dan suhu tubuh pasien bisa mengenali gejala perburukan dengan mengecek jumlah hembusan nafas.

Jika respitatory rate sudah melebihi 24 kali dalam waktu satu menit artinya pasien sudah mengalami durasi nafas yang lebih pendek.

"Itu merupakan gejala gangguan nafas yang seharusnya langsung dikonsultasikan kepada dokter," kata dia.

Dia juga berpesan gejala perburukan juga bisa dilihat dari perasaan sesak nafas atau tertekan yang dialami pasien.

"Meski pasien mendapatkan hasil saturasi di atas 95 persen, namun jika mengalami sesak ada baiknya segera menghubungi dokter untuk kemudian dirujuk ke rumah sakit," beber dia.

Ikatan Dokter Indonesia (IDI) membeberkan salah satu kesalahan fatal yang dilakukan pasien Covid-19 saat menjalani isolasi mandiri yang berakibat fatal.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News