Idrus Marham Nodai Rekor Bersih Kabinet Jokowi

Idrus Marham Nodai Rekor Bersih Kabinet Jokowi
Idrus Marham. Foto: Charlie L/Indopos/dok.JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) Lucius Karus menilai Idrus Marham menciptakan turbulensi bagi pemerintah dan Partai Golkar. Turbulensi karena tiba-tiba Idrus mengundurkan diri padahal jabatan itu belum lama diembannya.

Selain itu, yang menjadi alasan pengunduran diri adalah karena kasus hukum yang dihadapi Idrus di Komisi Pemberantadan Korupsi (KPK).

"Kasus hukum tersebut sesungguhnya menjadi guncangan bagi pemerintah. Idrus adalah menteri pertama kabinet Jokowi-JK yang menjadi tersangka kasus korupsi atau suap," kata Lucius, Jumat (24/8).

Menurut Lucius, bertambah mengguncangkan karena momen kemunculan kasus Idrus nampak sungguh tidak menguntungkan dari sisi politik. Mengingat presiden yang merupakan atasannya tengah bersiap-siap untuk menjemput Pilpres 2019.

Lucius menambahkan, bagi Golkar yang merupakan partai asal Idrus juga mengalami turbulensi karena kasus ini juga hampir pasti mengguncang partai yang mestinya harus aktif membangun konsolidasi jelang Pemilu Serentak 2019.

"Apalagi Golkar baru yang hadir dengan tagline "Bersih", tentu sangat terganggu atas kasus dugaan suap yang melibatkan Idrus ini," jelasnya.

Menurut dia, persiapan pemilu itu tentu menjadi alasan mengapa kasus apa pun tidak seharusnya terjadi. Sebab, partai dan kontestan pemilu sedang sibuk menjajakan citra positif ke publik agar dipilih pada saat pesta demokrasi nanti.

"Dengan demikian saya kira secara politis, pengunduran diri Idrus ini bisa dibaca sebagai upaya luar biasa yang diharapkan bisa mengatasi semua dampak buruk dari kasus hukum yang dihadapi Idrus di KPK," paparnya.

Peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) Lucius Karus menilai Idrus Marham menciptakan turbulensi bagi pemerintah dan Partai Golkar

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News