IFRA Hybrid Business Expo Bangkitkan Pelaku Usaha Franchise dan Lisensi di Tanah Air
jpnn.com, JAKARTA - Dyandra Promosindo bersama Asosiasi Franchise (AFI) dan Asosiasi Lisensi Indonesia (ASENSI) menggelar IFRA Hybrid Business Expo in Conjunction with The 2nd ILE 2022 yang digelar secara online mulai 5-31 Agustus 2022.
Pameran tersebut dihadirkan untuk mendorong pemulihan pertumbuhan perekonomian nasional khususnya di sektor lisensi dan franchise.
“Pameran ini bisa menjadi platform yang menghubungkan ribuan pemilik bisnis, pengusaha dan investor, untuk terus berinovasi,” ujar Presiden Direktur Dyandra Promosindo Daswar Marpaung.
Tahun ini pameran IFRA diikuti kurang 250 perusahaan dari 375 brand dari berbagai bidang usaha yang ikut berpartisipasi dalam gelaran tersebut.
Adapun brand yang ikut serta dalam pameran itu di antaranya Food and Beverages, Automotive, Delivery Service, Digital Marketing, Fintech, Laundry and Services, Pharmacy, Property, Oil & Gas, Retail Mini Market, Tour and Travel, Education Center, Water Refill, Beauty Health and Spa, dan masih banyak lagi.
Menurut Ketua Asosiasi Lisensi Indonesia (ASENSI) Susanty Widjaya bisnis lisensi termasuk kemitraan, co-branding, distributorship, dan franchising memiliki kontribusi dan potensi pasar yang luas.
Dia mengatakan perkembangan merek lokal bagi pelaku usaha lokal terus meningkat, hadirnya merek baru dari beberapa pelaku usaha justru pada masa Covid-19.
"Saya menyadari adanya merek-merek baru yang berkembang dan ditawarkan secara kemitraan maupun franchise,” ungkapnya.
Dyandra Promosindo bersama Asosiasi Franchise (AFI) dan Asosiasi Lisensi Indonesia (ASENSI) menggelar IFRA Hybrid Business Expo 202
- Dorong Pelaku Usaha Naik Kelas, Pertamina Gelar UMK Academy 2024
- Harga Gula Pasir Makin Tinggi, Barang Menghilang
- Saleh Apresiasi Kebijakan Mendag Zulhas soal Barang Kiriman PMI
- Lewat Sinergi dan Asistensi, Bea Cukai Dorong Potensi UMKM di Berbagai Daerah
- Gandeng Kemenparekraf, Mudik Bareng MS GLOW 2024 Berangkatkan 500 Pemudik
- BP2MI Minta Kemendag Meninjau Kembali Aturan Impor Barang Milik PMI