Ikhtiar OPSHID Membangun 66 Rumah Layak Huni untuk Kaum Duafa

Ikhtiar OPSHID Membangun 66 Rumah Layak Huni untuk Kaum Duafa
Organisasi Pemuda Shiddiqiyyah Front Ketuhanan Yang Maha Esa (OPSHID FKYME) membantu pembangunan rumah masyarakat yang membutuhkan. Foto: OPSHID FKYME

Selain itu, Ketua Umum OPSHID Mochammad Subchi Azal Tsani mengatakan pembangunan Rumah Syukur ini dipersembahkan 100 persen gratis untuk penerimanya.

Putra dari Mursyid Thoriqoh Shiddiqiyyah itu menegaskan aksi ini bukan jenis program yang tidak total dalam membangun rumah sehingga penerima harus merogoh kocek lebih dalam lagi untuk melengkapi kebutuhan rumah.

Penerima Rumah Syukur akan menerima paket lengkap bangunan beserta perabotannya, fasilitas air, dan listrik juga menerima fasilitas penunjang kesehariannya.

"Salah satu prinsip yang mendasari tindakan ini adalah keinginan kita sebagai bangsa Indonesia untuk menjadi raja di tanah airnya sendiri. Setiap manusia berhak atas kebutuhan dasar dalam hidup, dan setiap lapisan masyarakat berhak untuk menikmati fasilitas yang dapat menunjang kesehariannya. Karena rakyat Indonesia selayaknya memiliki, menikmati, dan mensyukuri Indonesia seutuhnya," ujarnya.

Ketua OPSHID FKYME Jakarta Timur Wiwik Diantoro menambahkan seluruh warga organisasinya di Jakarta Timur dan para sukarelawan terlebih dahulu  akan membangun Rumah Syukur untuk Mamih (65), warga Rawa Kuning, Pulo Gebang, Jakarta Timur.

"Karena kondisi beliau saat ini yang kurang sehat, maka jarang sekali Ibu Mamih siap menerima untuk melayani apabila ada tetangga yang membutuhkan jasanya," tambah Wiwik.

Mamih diketahui memiliki tiga orang putra, dua di antaranya masih dalam tahap pemulihan karena pernah dirawat di RSJ. Aktivitas putra pertama dan ke dua Mamih mengandalkan imbalan dan belas kasih dari para tetangga lingkungan sekitar.

"Saat tim survei mengunjungi rumah Ibu Mamih, kondisi fisik bangunan yang kami pandang sudah sangat tidak layak di tempati. Elevasi rumah yang turun 60 cm dari jalan dan masih beralaskan tanah. Kondisi rumah yang tidak memiliki kamar mandi dan dapur," terang Wiwik.

Aksi ini dalam rangka memperingati peristiwa Sumpah Pemuda dan lahirnya lagu kebangsaan Indonesia Raya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News