Iklan Tak Musti Selalu jadi 'Dewa'
Dari Diskusi Panel 'Netralitas Media dalam Pemilu 2009'
Selasa, 31 Maret 2009 – 23:57 WIB

Iklan Tak Musti Selalu jadi 'Dewa'
Sementara, Pemred Kompas Rikard Bagun pun memberikan contoh lain lagi, terkait dengan mitos dan kasus 'pendewaan' iklan ini. Yaitu ketika satu iklan bernilai fantastis sempat singgah ke suratkabarnya, namun dengan format membungkus halaman depan koran dan hanya menyisakan masthead alias nama/logo koran (dengan ekstra "halaman depan" mirip kasus SMH, Red).
"Ya, itu jelas tidak mungkin," katanya pula memastikan. (ito/JPNN)
JAKARTA - Mungkin di dunia industri media, perbenturan antara kepentingan berita (redaksi) dengan kepentingan usaha (terutama iklan), sudah kerap
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Dedi Mulyadi Kirim Siswa Bermasalah ke Barak TNI, Komnas HAM: Maksudnya Apa?
- Kabareskrim Bicara Judi Online, Ada Kata Iming-Iming dan Kebohongan
- Grib Jaya Kalteng Segel Perusahaan di Barito Selatan, Irjen Iwan Kurniawan Bertindak
- Prabowo Bakal Digitalisasi Sekolah, Siswa Bisa Belajar Dari Layar Televisi
- Wamen Viva Yoga Ajak Gen Z Berkreasi, Berinovasi & Berkiprah di Kawasan Transmigrasi
- LSM dan Mahasiswa Dinilai Berperan Penting sebagai Penyeimbang Kekuasaan