Imlek Tanpa Barongsai

Warga Tionghoa Sumatera Barat Masih Berduka

Imlek Tanpa Barongsai
Imlek Tanpa Barongsai
PADANG- Gempa berkekuatan 6,7 SR yang meluluhlantakkan Sumatera Barat, 30 September lalu masih menyisakan duka mendalam. Tak terkecuali warga dari etnis Tionghoa. Untuk itu, pada Imlek tahun ini, etnis Tionghoa di Padang memilih merayakan imlek secara sederhana dan tanpa kemeriahan yang berlebihan.

Sekretaris Kelenteng See Hien Kiong, Indra menuturkan perayaan kesederhanaan itu merupakan bentuk keprihatinan yang dialami seluruh warga Sumbar. sehingga perayaan Imlek hanya akan dilakukan dengan ritual sembahyang.

"Lihat saja situasi kelenteng sudah tak bisa dipergunakan. Hanya bangunan kantor dan sedikit tempat sembahyang yang bisa dipergunakan. Lucu jadinya jika perayaan Imlek masih dilakukan dengan kemeriahan. Sementara di sekitar kelenteng rumah warga rusak berat," kata Indra.

Ia mengatakan  perayaan Imlek secara sederhana adalah pilihan yang tepat di tengah kondisi warga Padang yang masih berbenah.  “Kelenteng tidak mengadakan atraksi barongsai jelang Imlek akan tetapi hanya ritual  sembahyang. Kalau dari himpunan- himpunan baik itu HBT atau HTT belum ada masuk laporannya ke kami untuk melakukan kegiatan itu sampai hari ini.  Kejadian  gempa diharapkan bisa mendekatkan diri kita kepada Sang Maha Pencipta,” tuturnya.(Padeks/fuz/jpnn)

PADANG- Gempa berkekuatan 6,7 SR yang meluluhlantakkan Sumatera Barat, 30 September lalu masih menyisakan duka mendalam. Tak terkecuali warga dari


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News