Impor BBM akan Dikurangi
Rabu, 27 Mei 2009 – 15:09 WIB

Impor BBM akan Dikurangi
JAKARTA— Untuk meningkatkan pemanfaatan bahan bakar nabati (BBN), pemerintah berencana untuk mengurangi impor BBM. Menurut Dirjen Migas Evita H. Legowo, sesuai peraturan Menteri ESDM No 32 Tahun 2008, semua diwajibkan memanfaatkan BBN. Pentahapan kewajiban minimal pemanfaatan biodiesel meliputi sektor rumah tangga, transportasi PSO (subsidi), transportasi non PSO, industri dan komersial, pembangkit listrik. Transportasi non PSO targetnya satu persen di 2009, tiga persen 2010, tujuh persen 2015, 10 persen 2020, dan 20 persen 2025. Industri dan komersial sebesar 2,5 persen pada pada 2009, lima persen 2010, 10 persen 2015, 15 persen 2020, dan 20 persen 2025. Pembangkit listrik sebesar 0,25 persen pada 2009, satu persen 2010, 10 persen 2015, 15 persen 2020, dan 20 persen 2025.
“Untuk rumah tangga saat ini tidak ditentukan berapa prosentasenya penggunaan biodiesel. Sedangkan bioethanol, rumah tangga dan pembangkit listrik juga belum ditentukan prosentasenya,” ujar Evita di Gedung Senayan, Rabu (27/5).
Baca Juga:
Target penggunaan biodiesel untuk transportasi PSO pada Januari 2009 sebesar satu persen, 2010 sebesar 2,5 persen, lima persen pada 2015, 10 persen di 2020, dan 2025 sebesar 20 persen.
Baca Juga:
JAKARTA— Untuk meningkatkan pemanfaatan bahan bakar nabati (BBN), pemerintah berencana untuk mengurangi impor BBM. Menurut Dirjen Migas Evita
BERITA TERKAIT
- Masukan Buat Prabowo dari Innovation Summit Southeast Asia 2025
- B2W Capai 80 Persen Target Kuartal I 2025, Siapkan Revitalisasi 15 Korwil se-Indonesia
- Hasan Nasbi Mengaku Hubungannya dengan Presiden Prabowo, Mensesneg, dan Teddy Sangat Baik
- Usulan Kubu Tom Lembong, Hadirkan Moeldoko dan Eks Mendag di Persidangan!
- HNW Dukung Rencana Prabowo Ingin Biaya Haji Indonesia Lebih Murah Dari Malaysia
- KSST Klaim KPK Naikkan Status Hukum Dugaan Korupsi Lelang Saham PT GBU