Impor dari Tiongkok Turun, RI Surplus
Jumat, 02 Desember 2011 – 03:03 WIB
Secara kumulatif, ekspor Januari-Oktober mencapai USD 169,03 miliar atau tumbuh 34,88 persen dibanding periode yang sama 2010. Sedangkan ekspor nonmigas USD 134,73 miliar atau meningkat 30,36 persen.
Baca Juga:
Peningkatan ekspor nonmigas terbesar pada Oktober 2011 terjadi pada mesin-mesin atau pesawat mekanik USD 318,6 juta. Sedangkan penurunan terdominan terjadi pada lemak dan minyak hewan/nabati USD 270,3 juta.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS) Djamal mengatakan kekhawatiran jebloknya ekspor ke AS dan Tiongkok ternyata tidak terbukti. "Ekspor ke AS dan Eropa masih tinggi," kata Djamal.
Sedangkan nilai impor pada Oktober mencapai USD 15,65 miliar atau naik 3,18 persen dibanding September yang USD 15,17 miliar. Sedangkan dibanding Oktober 2010 masih bertumbuh 29,14 persen. Sedangkan sepanjang Januari-Oktober, nilai impor USD 145,68 miliar atau tumbuh 33,03 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. (sof/oki)
JAKARTA - Setelah sekian lama menderita defisit perdagangan dengan Tiongkok, neraca perdagangan Indonesia akhirnya mencatat surplus pada Oktober
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Astra Auto Digital SEVA Berbagi Tip Membeli Mobil buat Sahabat Roda Dua
- PTBA Bantu Perempuan Desa Lingga Berdaya lewat SIBA
- Tips Mengamankan Uang dari Soceng, Jangan jadi Korban Selanjutnya
- Menko Airlangga Dorong Kerja sama RCEP dengan GCC Diperluas
- Produk Dekorasi Rumah Indonesia Catatkan Transaksi Rp 4,73 Miliar di DG Taiwan 2024
- Dirut Asuransi Jasindo Paparkan Capaian Hasil Kinerja 2023, Wow!