Impor Kedelai Diperketat
Jumat, 27 Juli 2012 – 07:32 WIB
"Kedelai dari AS murah karena pakai rekayasa genetika. Padahal itu berkaitan erat dengan dampak negatif terhadap kesehatan konsumen," tuturnya. "Regulasi kita masih sangat lemah khususnya untuk produk pertanian. Kita tidak memperketat dari sisi produk impor tersebut ditanam dimana, panennya kapan, budidayanya bagaimana. Padahal, kalau importer tidak bisa menjelaskan, kita bisa menolak," tegasnya,
Sebagai catatan, rerata impor kedelai Indonesia, di luar importasi kedelai oleh industri pakan ternak, setiap tahunnya mencapai 1,6 juta ton. Sebanyak 70 persen, atau sekitar 1,12 juta hasil impor tersebut diperuntukkan industri tempe dan tahu. Sisanya, sekitar 480 ribu ton untuk kebutuhan industri susu kedelai dan lainnya. (gal)
JAKARTA--Importasi komoditas hortikultura khususnya kedelai, saat ini tengah menjadi perhatian khusus. Pemerintah menemukan dugaan bahwa kedelai
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Pj Gubernur Sumsel Upayakan Status Sandara SMB II Palembang Kembali jadi Bandara Internasional
- 5 Lokasi Pelayanan SIM Keliling Hari Ini
- JIP Dukung UPRS VI Gelar Pelatihan & Bazar UMKM Rusunawa Jakarta
- BTN Raih Best Savings Bank Award 2024 di Thailand
- Nasabah BTN Jadi Korban Investasi Bodong, Pengamat Perbankan Merasa Heran
- Bank Mandiri Imbau Nasabah Berhati-Hati Terhadap Penipuan Berkedok Undian Berhadiah