In Memoriam Nien Lesmana

In Memoriam Nien Lesmana
Nien Lesmana di sampul album piringan hitam. Foto: Public Domain.

Irama Record

Dulu, mula dibuka pada 1954, Irama Record bertempat di Jl. Gereja Theresia, Menteng, Jakarta Pusat. Di garasi rumah Suyoso Karsono--pilot Perang Dunia II--yang disulap jadi studio musik.

“Garasi itu berukuran dua kali tiga meter persegi,” tulis Deded Moerad dalam buku Jazz Indonesia.

Baca juga: Irama Record, Babad Alas Industri Musik Indonesia 

Di Irama Record, sambung Titiek, sebuah persiapan serba cepat dilakukan. "Sejumlah lagu disodorkan pada saya. Barat dan Indonesia."

Titik yang baru datang dari kampung membayangkan piringan hitam Bing Slamet. "Saya," tuturnya, "hanya penyanyi radio. Mana pantas wajah saya muncul di sampul piringan hitam."

Bagi dia, memasuki studio rekaman beda rasanya dengan siaran menyanyi di radio. Apalagi, Irama Record perusahaan rekaman berkaliber papan atas.

Menarik linimasa, Irama Record adalah perusahaan rekaman pertama di Republik Indonesia.

NIEN Lesmana ibunya Indra Lesmana, juga Mira Lesmana. Dialah yang pertama mengajak Titiek Puspa masuk dapur rekaman, dan kemudian menjadi penyanyi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News