Inafis Dicurigai jadi Lahan Bisnis Polisi
Selasa, 24 April 2012 – 22:00 WIB
JAKARTA - Kecurigaan tentang proyek Indonesia Automatic Fingerprints Identification System (Inafis) Card di MAbes Polri terus bergulir. Proyek itu diduga hanya menjadi alat Polri untuk mengeruk keuntungan.
Sekretaris Nasional (Seknas) Forum Indonesia Untuk Transparansi Anggaran (FITRA), Ucok Sky Khadafi, mengungkapkan bahwa alokasi anggaran di APBN 2012 untuk Inafis pada tahun ini mencapai Rp 46,1 miliar. Sedangkan alokasi anggaran yang ditenderkan berdasarkan harga perkiraan sendiri (HPS) sebesar Rp 45.267.748.850 (Rp 45,2 miliar).
Menurut Ucok, alokasi anggaran itu antara lain untuk tiga kegiatan. Pertama, anggaran untuk pengadaan peralatan pembuatan Inafis Card maupun Inafis Card Client beserta bahan bakunya mencapai Rp 41,9 miliar. Kedua, anggaran untuk pengadaan barang pakai habis berupa bahan pendukung penerbitan Inafis sebesar Rp 1,2 miliar. Yang ketiga adalah biaya untuk jasa sewa jaringan V-SAT IP Inafis MOBILE sebesar Rp 2 miliar.
"Dari alokasi anggaran di atas, terlihat bahwa program Inafis hanya program proyek-proyekkan buat pejabat polisi untuk menambah tambahaan penghasilan saja. Program Inafis ini bukan kebutuhan masyarakat, tapi program ini hanya menghabiskan uang pajak rakyat saja," kata Ucok kepada wartawan di Jakarta, Selasa (24/4).
JAKARTA - Kecurigaan tentang proyek Indonesia Automatic Fingerprints Identification System (Inafis) Card di MAbes Polri terus bergulir. Proyek
BERITA TERKAIT
- Regenerasi Petani, Kementan Gelar Bootcamp di Bogor
- 25 Provinsi Semarakkan FTBIN 2024, Ini Target Badan Bahasa Kemendikbudristek
- Pupuk Bersubsidi Sebesar 9,55 Juta Ton Siap Disalurkan Kepada Petani
- Kematian Brigadir RA saat Jadi Ajudan Pengusaha Harus Jadi Atensi Kapolri
- Peringati Hari Buruh, Menaker Ida Luncurkan Kepmen Dukung Hubungan Industrial yang Harmonis
- EF Kids & Teens Hadirkan Program dan Manfaat Pelatihan Bahasa Inggris di 6 Area Wisata Indonesia