India Bina Warganya Agar Tak Tebar SARA di Indonesia

India Bina Warganya Agar Tak Tebar SARA di Indonesia
Duta Besar RI untuk India, Andi M Ghalib (berpeci) beserta istri, Murniati Ghalib (kiri) dan Minister Counselor KBRI, Hendra Henny Andries (kiri) dalam acara jamuan makan malam dengan Ketua DPR RI Marzuki Alie (membelakangi kamera) di Kedubes RI di New Delhi, Selasa (31/7) malam. Foto : Ayatollah Antoni/JPNN
Menurutnya, pemerintah India memang berkepentingan dalam melindungi warganya yang mencari penghidupan di luar negeri. Saat ini saja, kata Henny, pemerintah India mencatat terdapat sekitar 50 ribu warga keturunan India yang ada di Indonesia.

"Itu catatan mereka dan India akan membina warganya di luar negeri. Ini juga terkait persoalan ekonomi. Mereka tak mau juga warganya yang bekerja di luar negeri terganggu," sebutnya.

Seperti diketahui, pada medio November 2010 terjadi kerusuhan berbau SARA di Batam. Penyebabnya karena tindakan rasialis oleh WN India di PT Drydocks World Graha di Tanjunguncang, Batam terhadap pekerja dari WNI.

Saat itu, WN India bernama Mathiyalangan Prabakaran alias Ganesh dianggap memicu kerusuhan SARA karena mengumpat dengan kalimat ”All Indonesian stupid (Semua orang Indonesia bodoh).” Umpatan itu lah yang menyulut emosi para pekerja WNI di perusahaan di Drydocks. Bahkan akibat rusuh, aktivitas di Drydocks sempat lumpuh total beberapa pekan.(ara/jpnn)

NEW DELHI - Kasus rusuh SARA di Batam pada 2010 yang dipicu oleh Warga Negara (WN) India ternyata membuat pemerintahan di negeri Mahatma Gandhi itu


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News