India Bina Warganya Agar Tak Tebar SARA di Indonesia

India Bina Warganya Agar Tak Tebar SARA di Indonesia
Duta Besar RI untuk India, Andi M Ghalib (berpeci) beserta istri, Murniati Ghalib (kiri) dan Minister Counselor KBRI, Hendra Henny Andries (kiri) dalam acara jamuan makan malam dengan Ketua DPR RI Marzuki Alie (membelakangi kamera) di Kedubes RI di New Delhi, Selasa (31/7) malam. Foto : Ayatollah Antoni/JPNN
NEW DELHI - Kasus rusuh SARA di Batam pada 2010 yang dipicu oleh Warga Negara (WN) India ternyata membuat pemerintahan di negeri Mahatma Gandhi itu merasa perlu membina warganya di luar negeri. Pemerintah India berharap stigma terhadap warganya sebagai pembuat keributan di negeri orang bisa dihapuskan.

Minister Counselor KBRI di India yang membidangi Penerangan, Sosial dan Budaya, Hendra Henny Andries mengungkapkan, tak berselang lama setelah kasus SARA di Batam meledak, dirinya diundang oleh Ministry of Overseas India. Dalam pertemuan itu, pemerintah India menyesalkan kasus kerusuhan Batam yang melibatkan warganya.

"Halusnya mereka minta maaf. Mereka minta kita kita baik-baik terhadap warga negara mereka," ucap Henny dalam acara jamuan makan malam di Kedubes RI di New Delhi, Selasa (31/7) malam yang dihadiri Ketua DPR RI Marzuki Alie.

Henny menambahkan, pemerintah India pun berjanji akan melakukan pembinaan terhadap warganya yang tinggal dan bekerja di luar negeri termasuk di Indonesia. "Kata mereka akan membina warganya agar kasus seperti Batam tidak terulang," sambung diplomat senior itu.

NEW DELHI - Kasus rusuh SARA di Batam pada 2010 yang dipicu oleh Warga Negara (WN) India ternyata membuat pemerintahan di negeri Mahatma Gandhi itu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News