Indigo Network Berharap Partai Politik Segera Tentukan Capres

Indigo Network Berharap Partai Politik Segera Tentukan Capres
Ilustrasi hasil survei elektabilitas capres. Foto: ANTARA/HO-Survei Indometer

jpnn.com, JAKARTA - Pandemi COVID-19 memberikan dampak yang sangat signifikan di berbagai sektor ekonomi. Virus tersebut belum dapat dikendalikan secara total di banyak negara, termasuk Indonesia.

Jangkauan vaksinasi yang belum merata menjadi hambatan dalam penyelesaian pandemi COVID-19. Selain pandemi yang belum dapat diatasi, upaya pemulihan ekonomi juga menjadi masalah yang besar.

Namun selain permasalahan ekonomi yang semakin besar, penegakan hukum yang merupakan bentuk dari negara hukum juga menjadi hal yang penting untuk diperhatikan.

“Pemerintah bersama DPR dan KPU, Bawaslu, DKPP harus segera menetapkan tanggal pemilu, agar kemudian KPU dan Bawaslu dapat segera membuat PKPU dan Perbawaslu, karena pemilu sudah di depan mata, dan ini akan menjadi pesta demokrasi yang sangat terbesar bagi Indonesia dimana Pilpres, Pileg dan Pemilihan Gubernur, Walikota Bupati akan diadakan dalam satu tahun yang sama," kata Radian Syam, direktur eksekutif Indigo Network dalam webinar.

Radian melihat saat ini masyarakat masih membutuhkan sosok pemimpin yang menjalankan strategi seperti yang dilakukan Jokowi, yakni pemimpin yang suka melakukan blusukan.

Dirinya pun mengajak partai politik untuk dapat segera menentukan siapa calon yang akan diusung sebagai capres maupun cawapres, agar masyarakat dapat juga mengetahui visi misi dan track record dari capres dan cawapres. Selain itu, diperlukan sosok yang paham terhadap konsep negara hukum dan nilai-nilai kebangsaan.

“Pemerintah harus mempunyai visi untuk ekonomi Indonesia ke depannya, begitu juga dengan para kandidat capres dan cawapres yang akan maju pada pilpres 2024 dalam membangun Indonesia. Selama ini belum ada capres ataupun cawapres yang mempunyai visi ekonomi yang komprehensif. Di sisi lain, ekonomi juga harus berjalan seimbang dengan politik,” ucap Ajib Hamdani, pengamat ekonomi Indigo Network.

Ajib menjelaskan, pandemi COVID-19 membuat kondisi ekonomi Indonesia tidak stabil dan sampai saat ini utang pemerintah sudah mencapai lebih dari 40% total PDB.

Radian melihat saat ini masyarakat masih membutuhkan sosok pemimpin yang menjalankan strategi seperti yang dilakukan Jokowi, yakni pemimpin yang suka melakukan blusukan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News