Indonesia jadi Incaran Kampus-Kampus Asing, Ini Harapan Kemendikbudristek untuk UT

Indonesia jadi Incaran Kampus-Kampus Asing, Ini Harapan Kemendikbudristek untuk UT
Ki-Ka: Prof. Dr. Hanif Nurcholis, M.Si., Direktur Kelembagaan Ditjen Diktiristek Kemendikbudristek Lukman, Rektor UT Prof. Ojat Darojat., M.Bus., Ph.D. Foto Mesya/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Kelembagaan Ditjen Pendidikan Tinggi Riset dan Teknologi (Diktiristek) Kemendikbudristek Lukman mengungkapkan Indonesia kini makin diicar kampus-kampus asing.

Tidak hanya menawarkan pembelajaran berkualitas, lulusannya pun lebih mentereng karena mengantongi ijazah dari kampus-kampus besar dunia.

"Kampus-kampus luar mulai masuk ke Indonesia. Nah, yang di Indonesia juga harus bisa masuk ke negara luar," kata Lukman pada Seminar Wisuda Periode II Tahun Akademii 2023 di UTCC Pondok Cabe, Tangerang Selatan, Senin (24/7).

Seminar ini dihadiri oleh 1.927 calon wisudawan terpilih dari 37.580 lulusan berasal dari berbagai daerah di tanah air.

Lukman melanjutkan agar perguruan tinggi Indonesia bisa masuk di negara luar, tantangannya ke depan adalah standar pembelajarannya harus didesain secara global agar bisa digunakan di mana pun.

Oleh karena itu, Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) berharap Universitas Terbuka (UT) jangan hanya membuat kurikulum yang sifatnya lokal,  tetapi juga global sehingga lulusannya bisa bekerja di Brunei Darussalam, Malaysia, Singapura, dan negara lainnya.

Sejumlah kampus asing yang sudah masuk Indonesia antara lain Monash University (Jakarta), di Bandung akan ada  University of Leicester dan Deakin University dari Singapura.

Western Sydney University (WSU) akan ada di Surabaya. Juga Georgetown University. Manchester University akan hadir di Denpasar.

Indonesia jadi incaran kampus-kampus asing, ini harapan Kemendikbudristek untuk UT. Simak selengkapnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News