Indonesia Juara Konsep Kampanye

Indonesia Juara Konsep Kampanye
Indonesia Juara Konsep Kampanye
Sesi terakhir kemarin ialah mengumpulkan semua delegasi, menyatakan komitmen, dan memaparkan perumusan mengenai apa yang akan dilakukan nanti di negara asal. Selain itu, dibentuk jaringan global untuk melawan kekerasan ekstremisme tersebut. Selain itu, para peserta merekam testimoni masing-masing dalam sebuah mesin upload YouTube yang disediakan di tempat itu.

Direktur Yayasan Prasasti Perdamaian Noor Huda Ismail menyatakan melakukan pemberdayaan terhadap para mantan combatant militan Islam. "Kami sudah punya tiga warung bistik yang telah memberdayakan sebelas mantan combatant. Saya hanya ingin konkret saja," ucap lulusan Ponpes Ngruki tersebut. Kendati Huda sejak awal memang tak terlibat dengan kelompok militan Islam mana pun, dia punya jaringan kuat di ikhwan jihadi karena itu adalah mantan teman-temannya.

Huda menyatakan, sejak awal pemaparannya, dirinya tak menafikan konsep jihad dari militan Islam. "Karena bagaimana juga konsep jihad itu ada. Di semua agama mana pun ada. Dan juga secara sosiologis, Islam memang tak mengharamkan perang," katanya. Hanya, yang terpenting adalah bagaimana, kapan, dan situasinya dalam mengamalkan jihad tersebut.

Jared Cohen sendiri sepakat dengan konsep tersebut. "Untuk menarik anak-anak muda dari radikalisme, sebaiknya memang melepaskan konteks agama dari upayanya," paparnya. Melepaskan di sini konteksnya adalah tak menjadikan agama sebagai dasar upaya tersebut. (ano/iro/ito/jpnn)

DUBLIN - Konferensi Anti Kekerasan Ekstremisme (Summit Against Violence Extremism/SAVE) yang dihelat Google Ideas di Dublin resmi berakhir kemarin


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News