Indonesia Kaya Bahan Baku, Tetapi Gagal Dominasi Pasar Furnitur AS

Indonesia Kaya Bahan Baku, Tetapi Gagal Dominasi Pasar Furnitur AS
Ilustrasi furnitur atau mebel. Foto: Suryanto/Radar Surabaya/JPNN

Itulah jenis furnitur kombinasi kayu, metal, dan rotan. Menurut Wang, millwork dan wooden blind sangat diminati pasar AS.

Oleh karena itu, Integra menargetkan pertumbuhan sales hingga 20 persen sampai Desember 2019.

President Director PT Integra Indocabinet Tbk Halim Rusli menyatakan bahwa kinerja positif perseroan juga sedikit banyak dipengaruhi perang dagang AS-Tiongkok.

Sejak trade war itu, banyak importir Amerika yang beralih ke produk-produk Asia. Termasuk Indonesia.

’’Imbasnya cukup baik bagi kami. Furnitur Indonesia sekarang diminati. Sebab, harganya kompetitif,’’ ujarnya.

Halim menambahkan, perang dagang membuat penjualan emiten berkode WOOD tersebut terkerek.

Pada semester pertama 2018, ekspor Integra ke AS berkisar 44 persen. Pada semester kedua ini, angkanya menjadi 50 persen.

’’Angka itu pasti bisa tumbuh lagi pada momen seperti Thanksgiving, Natal, dan tahun baru nanti,’’ tutur Halim. (car/c14/hep)


Direktur PT Integra Indocabinet Tbk Wang Sutrisno menjelaskan, pasar global sangat terbuka untuk produk furnitur mebel, terutama pasar AS.


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News