Indonesia Tak Berani Kirim Kapal Perang
Andalkan Diplomasi Deplu untuk Bebaskan Sandera
Selasa, 23 Desember 2008 – 01:46 WIB

Indonesia Tak Berani Kirim Kapal Perang
Di tempat terpisah, Menteri Pertahanan Juwono Sudarsono mengatakan, Indonesia lebih memilih jalur negosiasi dan diplomasi. ”Kita lihat, kalau bisa dinego melalui diplomasi, kita lakukan seperti itu. Jadi, belum ada pemikiran untuk kirim pasukan,” katanya setelah upacara penutupan Latgab Antiteror-TNI Polri di Halim Perdanakusumah, Jakarta, kemarin.
Baca Juga:
Terkait permintaan tebusan para pembajak, Menhan menegaskan bahwa pemerintah tidak akan memenuhi dan melayani permintaan mereka. Indonesia hanya akan menempuh jalur diplomasi yang dilakukan Deplu.
Kepala Pusat Penerangan TNI Marsekal Muda TNI Sagom Tamboen mengatakan, masalah penyelesaian warga Indonesia yang disandera, ujung tombaknya ada di Deplu. TNI baru dapat mengirimkan pasukan khusus untuk pembebasan jika diminta pemerintah. ”TNI tidak bisa langsung memutuskan sendiri langkah mengirimkan pasukan khusus untuk membebaskan WNI yang disandera. Apalagi, kasus itu sudah di luar wilayah perairan Indonesia,” katanya.
Perompakan oleh bajak laut Somalia terjadi Selasa (16/12) malam lalu di perairan Yaman. Kelompok perompak bersenjata canggih itu membajak kapal penarik milik Malaysia yang mempekerjakan awak kapal dari Indonesia dan sebuah kapal kargo Turki.
JAKARTA - Pemerintah Indonesia belum berpikir untuk mengirimkan kapal perang dan pasukan khusus untuk membebaskan sebelas warga Indonesia anak buah
BERITA TERKAIT
- Donald Trump Sebut Industri Film di AS Sekarat
- Trump Tegaskan Iran Tak Boleh Memiliki Nuklir untuk Alasan Apa pun, Pelucutan Total!
- 2 Kapal Wisata Terbalik di China, 3 Orang Tewas & 14 Hilang
- Berulah di Medsos, Donald Trump Pamer Fotonya Berpose ala Paus Vatikan
- Sekjen PBB Tegaskan Serangan Israel Pelanggaran Terhadap Kedaulatan Suriah
- Uni Eropa Mendesak Israel Segera Cabut Blokade & Buka Akses Bantuan ke Gaza