Indonesia’s FOLU Net Sink Perkuat Implementasi Pengelolaan Hutan Lestari

Indonesia’s FOLU Net Sink Perkuat Implementasi Pengelolaan Hutan Lestari
Ketua Delegasi RI yang juga Dirjen Pengelolaan Hutan Lestari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Agus Justianto. Foto: KLHK

Dia juga menyampaikan implementasi agenda Indonesia’s FOLU Net Sink 2030 akan dilaksanakan dengan penguatan dan pengembangan kemitraan dengan para pihak, dari tingkat tapak hingga internasional yang terbuka luas dan tidak hanya terbatas hanya untuk mengupayakan dukungan finansial.

Di sisi lain, Senior Economist World Bank David Kaczan mengungkapkan World Bank Group sudah membuat dokumen kajian Country Climate and Development Report (CCDR) untuk Indonesia, April 2023.

Dia menjelaskan dokumen tersebut menggambarkan bagaimana Indonesia dapat memastikan transisi yang terjangkau menjadi suatu perekonomian yang rendah karbon dan berketahanan iklim.

Kaczan menuturkan salah satu kunci dalam pembangunan Indonesia yang rendah karbon adalah agenda Indonesia’s FOLU Net Sink.

"Kebijakan pengelolaan sektor FOLU Indonesia sesungguhnya telah berubah dibanding masa lalu yang berdampak positif seperti menurunnya laju deforestasi," katanya.

Sementta itu, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia (APHI) Indroyono Soesilo menekankan pentingnya mekanisme Public-Private Partnership untuk mendukung suksesnya agenda Indonesia’s FOLU Net Sink mengingat besarnya investasi yang dibutuhkan yang mencapai 14 miliar dolar AS.

Dukungan pembiayaan swasta bisa berupa investasi, hibah, obligasi hijau, pinjaman, CSR, dan lain-lain.

“Sektor swasta diharapkan bisa berkontribusi sebesar 55 persen atau sekitar 7,7 miliar dolar AS untuk investasi Indonesia’s FOLU Net Sink,” kata Indroyono.

Indonesia’s FOLU memperkuat implementasi pengelolaan hutan lestari dan perhutanan sosial agar berdampak pada penurunan emisi GRK.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News