Industri CPO Remuk, Pemerintah Diminta Turun Tangan

Industri CPO Remuk, Pemerintah Diminta Turun Tangan
Ketua Umum Asosiasi Produsen Bioefuel Indonesia (Aprobi) MP Tumanggor. Foto: Ist

Saat ini program B10 masih terealisasi 50 persen atau sekitar 1,8 juta ton dari target yang ditetapkan yakni 3,5 juta ton. Kalau pemerintah mampu mendorong hingga 4 juta ton, maka harga CPO di dunia akan terkerek naik, karena setiap kenaikan 1 juta ton biodiesel akan mampu mengerek harga CPO sekitar US$98-100. “Tidak usah sampai ke level US$1200, cukup US$ 900 per ton saja, negara akan memperoleh bea keluar sebesar Rp 20 triliun,” ujarnya.

Program pertama ini, kata Tumanggor akan semakin cepat terealisasi jika pemerintah memberikan subsidi. Misalnya, Rp 3 per ton atau sekitar Rp 12 triliun untuk subsidi. Dengan harga CPO di kisaran US$ 900, pemerintah masih memperoleh sekitar Rp 8 triliun setelah dipotong untuk subsidi.

Dia yakin, jika subsidi diberikan, dampak positifnya cukup besar.  Semuanya akan happy dan industri CPO Indonesia akan terselamatkan. Perlu diingat bahwa 43 persen CPO Indonesia adalah produk petani, lalu 51 persen dari pengusaha besar dan sisanya dari BUMN,” pungkasnya. (ris/sam/jpnn)

 


JAKARTA - Para pengusaha kelapa sawit menjerit. Pasalnya, harga  crude palm oil  (CPO) di pasaran dunia terus mengalami penurunan. Penurunan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News