Industri Farmasi Tumbuh 15 Persen
Kamis, 21 Maret 2013 – 06:00 WIB
Ia berharap peluang itu bisa dibaca oleh industri farmasi lokal. Ia mengungkapkan saat ini utilisasi industri farmasi mencapai 50 persen. Ia menghimbau, mulai saat ini perusahaan lokal harus bersiap menambah kapasitas pabrik. "Sebelum pasar direbut oleh obat impor," ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Wakil Sekjen Gabungan Perusahaan Farmasi Indonesia Kendrariadi Suhanda menuturkan masih ada kendala yang harus dihadapi oleh industri farmasi lokal yakni masalah bahan baku. Pasar domestik belum mampu memasok bahan baku industri farmasi.
"Saat ini 95 persen bahan baku diimpor dari India, Tiongkok, dan Eropa," ujarnya. Tahun lalu impor bahan baku obat mencapai Rp 11,4 triliun atau naik 8,5 persen dibandingkan 2011 yang mencapai Rp 9,59 triliun.
Beberapa perusahaan telah mulai melihat peluang itu. Misalkan saja Soho Group. Perusahaan itu sedang membangun pabrik produk steril dengan kapasitas 35 juta unit per tahun. Selain itu juga terdapat PT Indofarma yang bakal meningkatkan kapasitas produksi menjadi tiga kali lipat dari kapasitas saat ini. (uma)
JAKARTA--Kebutuhan obat-obatan di Indonesia semakin besar. Hal itu menjadi peluang bagi industri obat-obatan dalam negeri dan perangkat pendukung
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Potensi Industri Fesyen Indonesia Besar, Desainer Malah Kesulitan, Ada Apa?
- bjb syariah Raih Penghargaan Bergensi di Milad Ke-14
- DAIKIN Proshop Designer Award 2024 Resmi Digelar, Beri Tantangan Ekspresikan Ide Ruang Hidup Ideal
- AgenBRILink Berprestasi di Yogyakarta Terima Mobil dari BRI, Asyik!
- PNM Peduli Tanam Mangrove & Serahkan Sumur Bor untuk Warga Indramayu
- Begini Respons Bea Cukai soal Relaksasi Kebijakan Larangan Pembatasan Barang Impor