Inflasi dan Infrastruktur Jadi Fokus Pemerintah

Inflasi dan Infrastruktur Jadi Fokus Pemerintah
Menkeu Sri Mulyani. Foto: Raka Denny/dok.JPNN.com

Caranya adalah mengurangi fluktuasi harga bahan pokok, menambah lapangan kerja, serta pengembangan usaha kecil dan menengah.

Juga, perbaikan kapasitas produksi dan distribusi nasional serta pengalokasian subsidi yang tepat sasaran.

Bantuan sosial juga terus diberikan kepada masyarakat dengan marginal propensity to consume (MPG) yang tinggi.

Sri memprediksi, investasi akan tumbuh delapan persen pada 2018 yang didorong belanja infrastruktur pemerintah serta partisipasi BUMN dan swasta.

”Perbaikan iklim investasi melalui penyederhanaan regulasi dan optimalisasi sumber pembiayaan investasi di luar anggaran pendapatan dan belanja negara,” terangnya.

Peningkatan rating utang lndonesia menjadi layak investasi oleh Standard & Poor's (S&P) diharapkan memperbaiki kepercayaan swasta sehingga meningkatkan aliran modal yang masuk.

”Dengan peningkatan investasi, kapasitas produksi meningkat dan lapangan kerja baru dapat diciptakan,” imbuh Sri.

Sementara itu, Bank Indonesia memiliki proyeksi pertumbuhan ekonomi yang lebih moderat dibanding pemerintah.

Pemerintah menilai target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,4 persen hingga 6,1 persen pada 2018 masih realistis.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News