Ingatkan PDIP Pimpinan MPR Pernah Dipilih Lewat Voting

Ingatkan PDIP Pimpinan MPR Pernah Dipilih Lewat Voting
Ingatkan PDIP Pimpinan MPR Pernah Dipilih Lewat Voting

Paket B (Koalisi Kerakyatan) mencalonkan Hidayat Nurwahid (PKS), AM Fatwa (PAN), HM Aksa Mahmud (DPD), dan Dr Mooryati Soedibyo (DPD). Sementara Paket C memilih abstain. Pemilihan diikuti 668 dari  675 anggota MPR, dilaksanakan 6 Oktober 2004, tepatnya siang hari.

"Hasil akhir  pemungutan suara adalah Paket A 324 suara, Paket B  326 suara,  Paket C 13 suara (abstain), dan terdapat 10 suara tidak sah," katanya.

Berdasarkan fakta historis tersebut, pemilihan ketua MPR lewat voting kata Daulay, sudah pernah ada dan tidak ada masalah. Karena itu, tidak tepat dan tidak benar disebut voting dalam memilih pimpinan MPR sebagai sesuatu yang ahistoris di pentas politik nasional.

"Perlu ditelusuri apa motif Pramono Anung dalam menyampaikan pernyataan seperti itu. Jangan-jangan hanya untuk menggiring opini pemilihan pimpinan MPR lewat voting dianggap tidak sah. Kalau itu yang dimaksud, tentu muatan politiknya sangat besar. Kasihan masyarakat dengan opini yang tidak berdasar seperti itu," ujar Ketua DPP PAN ini.(gir/jpnn)

 


JAKARTA - Anggota Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) DPR RI, Saleh Partaonan Daulay, menilai pernyataan petinggi PDI Perjuangan, Pramono Anung bahwa


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News