Inggris Tawarkan Beasiswa S2 Buat Pegawai Kemenkumham

Inggris Tawarkan Beasiswa S2 Buat Pegawai Kemenkumham
Pihak Kedubes Inggris di Jakarta menyosialisasikan program Chevening Scholarship untuk diikuti pegawai Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia di Control Room Kemenkumham, Rabu (25/10). Foto: Kemenkumham

jpnn.com, JAKARTA - Kedutaan Besar (Kedubes) Inggris di Jakarta menyosialisasikan Chevening Scholarship, sebuah program yang mengajak pegawai di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) mengikuti beasiswa S2 di Inggris.

Ajakan mengikuti beasiswa tersebut, juga disampaikan oleh Kedubes Inggris di 33 Kantor Wilayah Kemenkumham se-Indonesia, di ruang Control Room Kemenkumham pada Rabu (25/10).

“Sampai saat ini belum ada pegawai Kemenkumham yang mengikuti beasiswa dari Pemerintah Inggris. Maka dengan sosialisasi ini, kami mengajak para pegawai Kemenkumham untuk mengikuti program beasiswa ini,” ujar Robert Campbell Davies, salah satu perwakilan dari Kedubes Inggris.

Robert menjelaskan, Chevening Scholarship dari Pemerintah Inggris bertujuan mengundang para pegawai Kemenkumham yang berpotensi dan ingin menjadi pemimpin di masa yang akan datang. Buat pegawai Kemenkumham yang memiliki interpersonal skill, dianjurkan mengikuti program beasiswa itu. “Karena bisa memberikan yang terbaik untuk organisasi,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Pusat Data dan Teknologi Informasi (Kapusdatin) Jono Suprianto mengatakan, kesempatan program beasiswa S2 dari Pemerintah Inggris harus dimanfaatkan sebaik mungkin oleh pegawai Kemenkumham.

“Pendidikan sangat penting, karena untuk meningkatkan kesejahteraan bangsa adalah dengan mengingkatkan kualitas sumber daya manusianya,” tuturnya.

Kapusdatin melanjutkan, yang harus segera dipersiapkan oleh pegawai Kemenkumham adalah kemampuan berbahasa Inggris, lantaran bagaimana mau dapat beasiswa ke Inggris kalau tidak bisa bahasa Inggris. Namun demikian, yang paling penting lagi adalah niat dan semangat.

"Bila niat dan semangat sudah bulat, hal-hal yang dipersyaratkan juga tidak susah. Bahasa Inggris itu bahasa yang simple dan mudah untuk dipelajari dibandingkan bahasa Jepang, Mandarin, Korea, dan Rusia. Asal yang penting terus berlatih,” ujar Jono.

Pendaftaran akan tutup pada 7 November.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News