Ingin jadi Contoh bagi Pemilih Muda
Jumat, 03 Mei 2013 – 18:15 WIB
JAKARTA - Angka golongan putih (Golput) pada Pemilihan Umum (Pemilu) terus meningkat. Sebanyak 30 persen angka golput ini diisi pemilih muda. Salah satu faktor pemicu meningginya jumlah pemilih yang tak mau menggunakan hak pilihnya adalah informasi negatif mengenai partai politik ataupun para koruptor dalam institusi politik.
Di Jakarta atau Jawa Barat misalnya, apatisme politik ini bisa jadi karena terlalu besarnya arus informasi yang berkembang di kalangan anak muda. Melalui jejaring sosial dan media massa, pemilih muda ini kerap berbagi informasi negatif.
Informasi yang negatif ini berimbas kepada keengganan anak muda untuk terjun dalam politik praktis sehingga bisa jadi upaya memperbaiki sistem dari dalam oleh anak-anak muda yang brilliant ini semakin jauh dari harapan untuk masa mendatang.
"Rendahnya partisipasi inilah yang mendorong saya untuk berbuat sebisa yang saya lakukan untuk merubah dari dalam dan memberi contoh yang baik pada anak-anak muda diluar sana," ujar tokoh muda yang juga bakal calon anggota DPD RI dari DKI Jakarta Rommy, Jumat (3/5).
JAKARTA - Angka golongan putih (Golput) pada Pemilihan Umum (Pemilu) terus meningkat. Sebanyak 30 persen angka golput ini diisi pemilih muda. Salah
BERITA TERKAIT
- UNHCR Perkuat Kemitraan Filantropi Islam, Pastikan Menjangkau Para Pengungsi
- Punya Asuransi Tidak Pernah Klaim, Apakah Rugi? Aidil Menjawab Begini
- Qatar National Library Mengundang 4 Pimpinan Forum TBM DKI, Tampilkan Kegiatan Literasi
- Badan Bahasa Kemendikbudristek Bedah Dua Buku Kumpulan Puisi, Begini Penjelasannya
- Menaker Ida: Kolaborasi Bawa Dampak Positif Bagi Kemajuaan Sektor Ketenagakerjaan
- Bebas dari Penjara, Gaga Muhammad Wajib Lakukan Ini