Ingin Nyebrang dari Jakarta ke Surabaya sebelum Meninggal

Franky Berpulang setelah Tulis 4 Lagu di Singapura

Ingin Nyebrang dari Jakarta ke Surabaya sebelum Meninggal
BERPOLITIK: Franky Sahilatua aktif mengikuti pertemuan tokoh politik nasional. FOTO: TOMY C. GUTOMO/Jawa Pos
JAKARTA - Perjuangan Franky Sahilatua, 57 tahun, untuk bertahan hidup dari komplikasi kangker sum-sum tulang belakang telah usai kemarin (20/4). Penyanyi balada kelahiran Surabaya itu mengembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Medika Permata Hijau (RS MPH), Jakarta Selatan, sekitar pukul 15.15 WIB.

Menurut dr Elias Tobing, dokter pribadi yang merawat Franky sejak dua bulan lalu itu, kondisi kesehatan penulis soundtrack film Ali Topan itu mulai menurun sepekan terakhir. Puncaknya, setelah dia dilarikan ke RS MPH Sabtu malam pekan lalu (16/4).

Sepulang berobat dari Singapura, kondisi Franky sempat positif. Bahkan, Duta Buruh Migran itu sempat pamer kepada dr Elias jika dia sudah bisa menggerakkan kedua tangannya. Selain itu, Franky juga mengatakan sudah mulai bisa makan dan menciptakan lagu. Namun, dia mengatakan kondisi kaki Franky tetap tidak bisa digerakkan. "Sejak sepulang dari Singapura, kakinya mengecil. Tidak bisa digerakkan," papar dr Elias di RS MPH.

Namun, kondisi tersebut tidak berjalan lama. Sebelum dilarikan ke rumah sakit, kesadaran dan tekanan darah Franky sudah mulai turun. Selain itu, dari pemeriksaan laboratorium terungkap jika kadar trombosit dan hemoglobin Franky anjlok. "Akhirnya, tadi pagi (kemarin, red) dia koma," kata dr Elias.

JAKARTA - Perjuangan Franky Sahilatua, 57 tahun, untuk bertahan hidup dari komplikasi kangker sum-sum tulang belakang telah usai kemarin (20/4).

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News