Ini Bukti Kalau Data Bansos Berantakan

Ini Bukti Kalau Data Bansos Berantakan
Epi Asmawati berdiri di depan stiker yang menempel di jendela rumahnya, Kampung Sarakan, RT 03/08, Desa Pisangan Jaya, Kecamatan Sepatan, Kabupaten Tangerang, Selasa (12/5). Foto: Radar Banten

“Itu mobil pribadi kami. Tapi masih kredit. Alhamdulillah suami saya meski hanya karyawan swasta, tapi bisa mencicil kendaraan roda empat,” jelas Evi.

Di tempat terpisah, Bahrun Ilman, Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Sepatan menyebutkan, bantuan dari Kemensos memakai data dari Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) milik Badan Pusat Statistik (BPS).

“Jadi ini bukan pakai data yang diverifikasi oleh tim di lapangan belum lama ini,” kata Ruben.

Senada dengan Ilman, Muhamad Hotib, Kepala Desa Pisangan Jaya mengatakan, terkait data penerima BST dampak Covid-19, di luar kewenangannya. Menurutnya, Kemensos pakai data dari BPS.

“Bukan pakai data yang kami verifikasi di lapangan pada beberapa waktu lalu,” ujar pria yang akrab disapa Balok ini.

Balok menyebutkan sudah menyampaikan hal tersebut kepada warganya agar warga tidak salah paham terkait data penerima BST dampak Covid-19 dari Kemensos.

“Ke depan semoga bantuan sosial dari Pemprov, pemkab dan dana desa bisa segera disalurkan. Terpenting juga bisa pakai data hasil verifikasi kami,” kata Balok. (asp/rbnn/radarbanten)

Salah satu penerima Bantuan Sosial Tunai (BST) di Tangerang adalah warga yang memiliki mobil dan rumah mewah.


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News