Ini Dia 8 Merek Lokal yang Sering Dianggap Produk Asing (3)
jpnn.com - JAKARTA – Nama yang kebarat-kebaratan membuat banyak merek asli Indonesia kerap dianggap produk asing. Hal itulah yang membuat banyak masyarakat Indonesia belum tahu bahwa produk tersebut asli tanah air. (jos/jpnn)
Berikut merek lokal yang sering dianggap produk asing:
Sophie Paris
Jangan bayangkan bagaimana gurita bisnis Sophie Martin seperti saat ini. Layaknya bayi, Sophie Martin juga harus merangkak terlebih dahulu sebelum besar seperti sekarang.
Sophie Paris didirikan Bruno Hanson pada 1995 silam. Hanson mengawalinya dari sebuah industri rumahan dengan tiga tukang jahit yang bekerja di loteng. Mereka mampu menghasilkan tas-tas cantik yang mencuri perhatian.
“Karena penjualan yang makin pesat, Bruno Hasson merekrut karyawan, menyewa gedung dan menerapkan sistem direct selling yang memanfaatkan tenaga penjual yang diberi insentif untuk menjualkan produk Sophie Martin,” demikian sejarah Sophie Martin di laman resmi perusahaan.
Setelah itu, Sophie Martin dipasarkan melalui sistem MLM. Krisis moneter 1998 silam mendatangkan peluang karena masyarakat memilih menggunakan tas Sophie Martin dibanding barang branded.
Selain itu, gelombang PHK juga membuat Sophie Martin kebanjiran member baru. Sejak saat itu, Sophie Martin pun menjadi perusahaan MLM nomor satu di Indonesia.
- Waspada, Penipuan atas Nama Bukalapak, Konsumen Jangan Sampai Terkecoh
- Menko Airlangga dan Sekjen OECD Bahas Akselerasi Keanggotaan Indonesia
- Nilai Tukar Rupiah Masih Lebih Baik dari Mata Uang Negara Lain
- MJEE Pasok Lift dan Eskalator di IKN, Gunakan Produk dengan TKDN hingga 40 Persen
- Dana Nasabah Dituding Hilang, BTN Tegas Beri Jawaban Begini
- BRI Peduli Ini Sekolahku jadi Wujud Nyata Komitmen Memajukan Pendidikan Indonesia