Ini Kabar Gembira Bagi Siswa di Kota Malang

Ini Kabar Gembira Bagi Siswa di Kota Malang
Ilustrasi. Foto: radarmalang/jpg

Tujuan dari alat otomatis itu bukan untuk sekadar tren. Namun, menurut Ida, upaya itu dapat meminimalkan anggaran. Sebab, satu minibus hanya butuh driver. ”Jadi, bisa hemat pengeluaran untuk 9 kondektur,” imbuh dia.

Menurut dia, penambahan sembilan minibus itu untuk melengkapi kekurangan enam bus halokes yang sudah ada saat ini.

Zubaidah menyatakan, enam bus sekolah yang telah beroperasi masih belum mampu menampung siswa secara keseluruhan.

Bahkan, beberapa sekolah pun belum dapat dijangkau dengan enam bus yang ada. ”Dengan begitu, salah satu solusinya dengan menambahkan sembilan minibus,” ujarnya.

Sembilan minibus yang ditambahkan, akan mengakses rute lokasi yang belum dijangkau oleh bus halokes. Di antaranya, SMPN 27 di Kedungkandang, SMPN 22 di Buring, SMPN 15 di Jalan Bukit Dieng Pisang Candi, serta SMPN 25 di Jalan Perumahan Villa Bukit Tidar.

Minibus itu juga akan bolak-balik. Sebab, tidak mungkin seluruh siswa terangkut sekali berangkat. ”Dengan meningkatkan akses ke sekolah itu, animo masyarakat pasti meningkat pula,” kata Zubaidah.

Berdasarkan pantauan dilapangan, animo siswa dalam memanfaatkan bus halokes cukup tinggi ketimbang angkutan umum. Sebab, dengan bus tersebut, mereka sampai sekolah dengan tepat waktu.

Tak hanya itu, para siswa pun tidak perlu mengeluarkan uang. Sementara itu, bila naik angkutan umum, terkadang terkendala macet. Hampir setiap pagi, siswa berjubel di bus sekolah yang nyaman. Meskipun berjubel, mereka tetap merasa asyik di bus sekolah.

 Ada kabar gembira bagi para siswa yang tinggal di pinggiran Kota Malang, Jawa Timur. Sebab, Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Malang akan menyiapkan

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News