Ini Lho Anggota Dewan yang Cekcok dengan Polisi di Pos Penyekatan, Simak Pernyataannya

Ini Lho Anggota Dewan yang Cekcok dengan Polisi di Pos Penyekatan, Simak Pernyataannya
Anggota DPRD Nusa Tenggara Barat (NTB), H Najamuddin Moestafa. (ANTARA/Nur Imansyah).

jpnn.com, MATARAM - Aksi Anggota DPRD Nusa Tenggara Barat (NTB) Najamudin Mustofa yang marah-marah saat mobilnya disetop polisi di Pos Penyekatan PPKM di pintu masuk Kota Mataram, Kamis (15/7), viral di media sosial.

Atas kejadian itu, anggota dewan menyatakan siap memberikan klarifikasi kepada pihak Polda NTB terkait perdebatan antara dirinya dengan polisi yang sedang berjaga di pos penyekatan.

"Dalam video itu, sekali lagi saya sama sekali tidak pernah menyinggung institusi kepolisian. Yang ada itu oknum yang bertugas di sana," ucap Najamudin, Jumat (16/7).

"Saya tanyakan soal dasarnya apa meminta surat keterangan vaksin di pos penyekatan, kalaupun saya bertanya itu wajar sama seperti masyarakat lainnya," lanjut politikus PAN itu di Mataram.

Ketua Badan Kehormatan (BK) DPRD NTB itu mengaku tidak pernah melakukan unsur melawan hukum, khususnya kepada aparat kepolisian. Apalagi menyudutkan institusi Polri.

Walakin, dia menyayangkan sikap ngotot oknum polisi yang bertugas di pos penyekatan dengan meminta surat keterangan sudah divaksin bagi para pengguna lalu lintas yang melintasi areal perbatasan Kota Mataram dan Lombok Barat di Gerimax tersebut.

Najamudin beralasan, jika merujuk Surat Edaran (SE) Gubernur NTB Zulkiefliemansyah terkait pemberlakuan PPKM Mikro, tidak ada klausul yang menyebutkan harus menunjukkan kartu keterangan vaksin itu.

"Jadi, dasar mereka untuk meminta surat vaksin itu yang saya tanyakan. Tetapi, mereka kukuh dan ngotot, namun ketika saya meminta divaksin untuk saya dan sopir juga tidak bisa. Petugas vaksinasi juga enggak ada di lokasi saat itu," tuturnya.

Anggota DPRD NTB Najamudin Mustofa angkat bicara soal aksinya di pos penyekatan yang viral di media sosial.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News