Ini Loh Keistimewaan Wisata Desa Adat Kamiren yang Dikunjungi Menpar

Ini Loh Keistimewaan Wisata Desa Adat Kamiren yang Dikunjungi Menpar
Menpar Arief Yahya. Foto: dok/JPNN.com

Bram menambahkan, Wisata Desa Adat Kamiren ini juga penuh dengan atraksi. Salah satunya adalah Barong Osing.

Barong berciri khas sebagai wujud Singa bersayap dan bermahkota yang juga bisa dilihat Singa bersayap di Paduraksa cungkup makam Sunan Drajat, hewan ajaib, angker,mata melotot, bertaring, dagu bergerak dan dimainkan oleh dua orang.?

Ciri-cirinya, imbuh Bram, terdapat 5 warna blok sebagai lambang kesatuan keseimbangan alam atau makrokosmos serta nafsu manusia (mikrokosmos).

Artinya dari warna-warnanya, Hitam berarti bumi atau tanah menunjukan nafsu lauwamah, merah adalah api bersifat nafsu amarah, warna kuning berarti angin menunjukan nafsu supiah, warna putih lambang air nafsu mutmainah, dan warna hijau sebagai penggambaran subjek keseimbangan dari nafsu batin manusia.

”Desa Adat Kemiren Banyuwangi menawarkan eksplorasi budaya lokal yang sangat menarik untuk dicoba. Jadi, berwisata ke Banyuwangi juga bisa sebagai bentuk melestarikan budaya. Di acara ini semua pengujung terpukau Ritual Barong Ider Bumi di desa Kemiren,” ujar Bram.

Dalam acara kemarin, Menpar juga disambut dengan tarian Jejer gandrung. Ini tarian sangat mempersona karena merupakan tari pembuka.

Bram menjelaskan, bahwa Jejer berarti mulai, dimaksudkan adalah dengan tarian ini menandakan bahwa kegiatan pergelaran kesenian gandrung dimulai.

Atraksinya juga sangat fantastis. Para penari berdiri di tengah kalangan ( arena ) selanjutnya melantunkan gending yang berjudul Padha Nonton dengan membentangkan sebuah kipas dihadapan pengunjung. Adegannya seperti orang yang sedang membaca puisi.

Bila Anda sedang berkunjung ke Kabupaten Banyuwangi dan berminat melihat kebudayaan lokal nusantara yang beragam.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News