Ini Makna Kereta Pancasila di Karnaval Kemerdekaan RI ke-72

Ini Makna Kereta Pancasila di Karnaval Kemerdekaan RI ke-72
Menpar Arief Yahya di Taman Safari Indonesia (TSI) II Prigen, Pasuruan, Jatim. Foto: Humas Kemenpar

Menurut Tisna, mengacu pada tema karnaval yakni, ‘menyalakan api, kerja bersama”, maka mobil hias yang ditunggangi Jokowi melambangkan semangat bekerja bareng-bareng, dan memanen hasil kerja itu secara bersama-sama.

“Kesuburan, kemakmuran, nilai-nilai spiritual itu terlihat melalui kendaraan yang ditumpangi Jokowi. Saya berharap karya ini menjadi instalasi yang indah dan diharapkan dibawa ke istana, lalu ‘diparkir’ di halaman istana untuk menjadi simbol helaran karnaval budaya dari kota Bandung,” ucap Tisna.

“Kok bisa ya seniman kerja bersama, padahal kita tahu umumnya seniman punya karakter, egonya kuat banget, tapi mereka mau kerja bersama untuk mewujudkan satu karya indah dan monumental. Ini bukan ide perseorangan, ini kolaborasi, Itulah masyarakat kita, kita bisa bersatu untuk satu tujuan,” kata Aat.

Pakaian daerah juga akan tercermin dari 2.500 peserta karnaval yang berasal dari 34 provinsi dan komunitas. Dari pakaian adat yang mereka kenakan akan tampak keberagaman, kaya karna, kaya motif dan kaya inspirasi.

“Kita memang berasal dari berbagai macam etnis, budaya yang bisa tercermin dari pakaian. Keberagaman itulah yang dapat dipersatukan oleh Pancasila,” kata Tisna.
Budayawan, seniman, dan pekerja kreatif di Bandung berharap setelah helaran karnaval kemerdekaan ke-72 ini, Indonesia bisa terus bekerja bersama untuk kemakmuran dan kesejahteraan rakyatnya.

“Indonesia ini negeri yang subur, kaya, dan memiliki budaya yang adiluhung, yakni gotong royong. Melalui gotong royong, pemimpin dan rakyatnya bekerja sama untuk meraih kesejateraan rakyat,” ucap Aat.

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, spirit itulah yang mendasari lahirnya, Indonesia Incorporated. Bangsa Indonesia harus bersatu, mensinergikan kekuatan, memperkuat semua lini.
“Kalau ingin maju, kita harus tetapkan musuh bersama. Kalau mau menang kita harus kompak, solid, dan maju serentak,” kata Arief Yahya, Menteri Pariwisata RI.

Begitupun di pariwisata, jika ingin bersaing di level global harus menyatukan langkah menuju satu cita-cita. “Kalau kita bersinergi, tidak ada yang bisa mengalahkan Pariwisata Indonesia,” katanya.

Tisna Sanjaya, Budayawan dan pengajar di Institut Teknologi Bandung, bersama dengan budayawan lainnya, Aat Suratin, Joko Kurnain, dan beberapa budayawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News