Ini Penjelasan Jokowi soal Aksi Satu Jari di Suramadu

Ini Penjelasan Jokowi soal Aksi Satu Jari di Suramadu
Presiden Jokowi saat menyalami warga di Jembatan Suramadu, Sabtu (27/10). Foto: M Fathra Nazrul Islam/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Aksi sejumlah tokoh masyarakat dan ulama mengacungkan satu jari saat Presiden Joko Widodo menggratiskan jalan tol di Jembatan Suramadu 27 Oktober 2018 lalu dilaporkan ke Badan Pengawas Pemilu.

Presiden Joko Widodo saat dimintai tanggapan oleh jurnalis ketika menghadiri acara di JI-Expo Kemayoran, Jakarta Pusat pada Rabu (31/10), mengaku sudah mengingatkan agar aksi itu tidak dilakukan.

"Saat kita men-declare itu menjadi jembatan biasa, kanan kiri kami ada kiai ada tokoh masyarakat, ada yang mengacungkan jari juga sudah saya ingatkan saat itu. Tidak usah, tidak usah (acungkan satu jari)," kata Jokowi.

Pantauan JPNN yang berada di lokasi ketika itu juga terlihat bahwa Presiden ketujuh RI yang juga calon presiden petahana, berupaya meminta tokoh masyarakat dan kiai yang mengacungkan satu jari menyudahi aksi itu.

Upaya itu terlihat dari gerakan tangan suami Iriana yang meminta mereka menurunkan tangan. Jokowi pun menyebut bahwa aksi mengacungkan satu jari itu bukan atas perintahnya.

"Beda kalau saya suruh tunjuk jari. Justru saya ingatkan. Jangan, enggak usah, gak usah," tandasnya. (fat/jpnn)


Ini kata Presiden Jokowi soal aksi satu jari di Jembatan Suramadu yang berujung pada pelaporan ke Bawaslu


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News