Ini Sebenarnya Rahasia Leluhur Orang Bali

Ini Sebenarnya Rahasia Leluhur Orang Bali
Bendesa Adat Ujung, Karangasem, Bali Timur, Gusti Bagus Suteja. Foto: Wenri Wanhar/JPNN.com.

Bila ditaksir, maka bulan Saka berlangsung antara 12 Oktober hingga 10 Nevember. 

Siapa yang membuatnya? Pada baris penghabisan di lembaran ke empat, disebutkan pejabat-pejabat yang hadir;

Samgat manuratan ajna i hulu bernama Mada tan wrin reh, Samgat manuratan ajna i tnah bernama Hadaga, Samgat caksu karana pura bernama Janga. Beliau-beliau dari kelompok siwa pendeta di Hyan Padan bernama Dan Acaryya Pagreswara, pendeta di Pasaban Dan Acaryya Hamaradwaja, pendeta Makarun Dan Acaryya Rawasa. Beliau dari kelompok Budha pendeta kadikaran Dan Upadyaya.

Bila isi prasasti disarikan, dapatlah dipahami  bahwa desa Jung Hyang (sekarang Ujung) merupakan wilayah istimewa di zamannya. Penduduknya dibebaskan dari berbagai macam pajak pun upeti.   

Dan, ini yang paling menarik… prasasti dari abad 11 Masehi itu mengisyaratkan bahwa penduduk setempat merupakan bangsa pelaut. Dan mereka berdagang rempah-rempah.

Lembar kedua dari lempengan tembaga tertulis, "apabila ada penduduk Jun Hyan pergi ke Jawa, ke Gurun, ke wilayah seberang mana pun, penduduk desa Jun Hyan menggunakan perahu dan yang sejenis itu…tidak diharuskan berlayar memakai perahu dua cadik…"

Perahu dua cadik! Perahu jenis ini terukir pula di relief Candi Borobudur. Apa hubungan prasasti Ujungjhyang dengan Candi Borobudur? Pada serial berikutnya akan coba diulas.

Dan, pertanyaan yang tak kalah menarik, apa yang dibawa berlayar oleh nenek moyang orang Bali? 

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News