Ini Sejumlah Kejanggalan di Kasus Pencabulan Herry Wirawan, Ada Apa Sebenarnya?

Ini Sejumlah Kejanggalan di Kasus Pencabulan Herry Wirawan, Ada Apa Sebenarnya?
Logo KPAI. Foto: dok jpnn

jpnn.com, JAKARTA - Komisioner KPAI Jasra Putra menyoroti kasus kekerasan seksual yang belakangan menyeruak dan salah satunya menyeret nama Herry Wirawan, pemimpin pondok pesantren di Bandung.

Menurutnya, ada relasi yang tidak imbang antara pelaku dan korban yang menggeramkan banyak orang.

Terlebih lagi, kata dia, dalam beberapa kasus kekerasan seksual ada korban yang memilih bunuh diri (NWR) sebelum mendapat keadilan.

"Sebegitu timpangkah perlakuan hukum di mata para korban, sehingga tidak ada keberanian melawan malah memutuskan bunuh diri," kata Jasra dalam keterangan persnya, Minggu (12/12).

Pria kelahiran Sumatera Barat itu kemudian menyinggung kasus kekerasan seksual di Bandung pada 2016-2021. Kasus itu tidak bisa terdeteksi, padahal para korban sudah melahirkan bayi. 

"Ada apa dengan orang tua para korban di Bandung?" tanya Jasra.

Alumnus IAIN Imam Bonjol Padang itu menyebut pembuktian terbalik dari pertanyaan kasus kekerasan seksual di Bandung mengundang tanda tanya besar. 

"Bagaimana santri bisa bertahun-tahun menjadi korban yang berkepanjangan. Tanpa terdeteksi oleh regulasi pengawasan, tanpa orang tua korban melapor, dan tanpa tersentuh," ujarnya.

Komisioner KPAI Jasra Putra menyoroti kasus kekerasan seksual pencabulan terhadap santriwati di Bandung yang dilakukan Herry Wirawan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News