Ini Strategi LPKR Meningkatkan Konsumsi Air Berkelanjutan 

Ini Strategi LPKR Meningkatkan Konsumsi Air Berkelanjutan 
WTD terlibat langsung dalam pengolahan dan pendistribusian air di kawasan utama salah satunya Lippo Cikarang. Foto dok. Lippo group

John Riady mengatakan pada 2022, WTD secara kolektif mengambil, sebesar 19,48 juta m3 air untuk pengolahan, dimana mayoritas berasal dari pembelian air kota.

WTD juga secara aktif berupaya mengurangi pengambilan air tawar dengan memanfaatkan sumber air berkelanjutan seperti pengumpulan air hujan dan air limbah daur ulang. 

"Untuk pengumpulan air hujan, LPKR telah berinvestasi dalam pengumpulan dan penyimpanan air limpasan melalui kolam retensi, yang juga membantu mengurangi banjir di daerah perkotaan," terangnya. 

Untuk daur ulang air limbah, LPKR melengkapi beberapa instalasi pengolahan air limbah dengan sistem pengolahan tambahan untuk memastikan bahwa kualitas air limbah yang diolah layak untuk digunakan kembali.

Pada 2022, 619 ribu m3 air olahan LPKR berasal dari sumber air berkelanjutan, yang menunjukkan peningkatan sebesar 19% dari 2019.

John Riady memaparkan LPKR telah menetapkan target pada 2030 mendatang untuk meningkatkan volume air olahan dari sumber air berkelanjutan sebesar 30% dari baseline tahun 2019 yang sekitar 520 ribu m3. 

"Hal ini memerlukan perencanaan ke depan, investasi yang signifikan untuk membangun kemampuan memanen air hujan dan mendaur ulang air limbah dalam skala besar," pungkasnya. (esy/jpnn)


LPKR menerapkan sejumlah strategi untuk meningkatkan konsumsi air berkelanjutan. Simak selengkapnya.


Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News